Ketua Tim Uji Klinis: Alat Simpan Vaksin Sinovac Standar Puskesmas

Selasa, 17 November 2020 06:57 WIB

Petugas memeriksaan kualitas di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Tiongkok Sinovac Biotech, saat mengembangkan vaksin COVID-19 di Beijing, Tiongkok, 24 September 2020. CoronaVac merupakan salah satu dari empat kandidat vaksin China terdepan untuk memerangi Covid-19. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Bandung - Teknis distribusi dan penyimpanan vaksin Covid-19 CoronaVac yang tengah diuji di Bandung sama seperti vaksinasi massal pentabio. Vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech asal Cina itu bisa disimpan dalam perangkat standar puskesmas di Indonesia.

Peneliti uji vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, menerangkan itu di tengah isu rantai distribusi ultradingin yang diprediksi bakal menghambat distribusi vaksin Covid-19 dari Pfizer di dunia. Vaksin ini telah menyodorkan hasil sementara yang menunjukkan tingkat efektivitas lebih dai 90 persen.

Sedang vaksin Sinovac, menurut Kusnandi, bisa sama seperti vaksin lain yang sudah biasa dipakai untuk imunisasi massal. “Karena bahannya sama dari vaksin (virus) yang dimatikan,” ujar Kusnandi saat dihubungi Senin, 16 November 2020.

Menurut ketua tim uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia itu, vaksin-vaksin keluaran Bio Farma seperti pentabio disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius. Ini adalah kisaran suhu dingin kulkas dan alat penyimpannya sudah ada di Puskesmas untuk menampung kiriman vaksin.

"Perangkatnya sudah standar di Puskesmas se-Indonesia," katanya sambil menambahkan, “Sama dengan vaksin untuk anak-anak.”

Advertising
Advertising

Vaksin pentabio merupakan lima jenis vaksin yang disatukan atau sekali disuntikkan. Fungsinya untuk menangkal penyakit difteri, tetanus, pertusis, Haemophillus Influenza Tipe B, dan hepatitis B.

“Transportasinya juga sama pakai mobil dari Bio Farma ke Dinas Kesehatan provinsi, ke kecamatan, puskesmas, sudah ada mobilnya,” kata Kusnandi.

Soal teknis vaksinasi massalnya nanti, dia menyerahkan pengaturannya ke pemerintah. Termasuk penentuan prioritas penyuntikan vaksin berdasarkan zona merah sampai hijau. Pun terkait kesiapan atau penambahan perangkat untuk menampung vaksin Covid-19 nantinya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jawa Barat Eka Mulyana mengatakan sejauh ini belum ada pembekalan untuk vaksinasi massal bagi para dokter. “Belum ada ke arah sana, tapi kami selalu siap karena vaksinasi sudah biasa walau bukan pandemi,” ujarnya terpisah.

Baca juga:
Ini Sebab Vaksin Pfizer Sulit Sampai ke Pelosok Indonesia

Menurut Eka, persiapan vaksinasi massal tidak bisa dilepaskan dari hasil uji klinis vaksin covid-19. Vaksinasi bisa dilaksanakan bila uji klinis sudah selesai dan dinyatakan berhasil. “Paling cepat baru bisa diumumkan hasil uji klinisnya pada awal tahun depan,” kata dia.

Eka mengatakan sekarang fokusnya tertuju pada uji klinis vaksin apakah akan berhasil. “Karena kalau uji klinis tidak berhasil akan sia-sia semua,” ujarnya.

Berita terkait

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

1 hari lalu

Pendaftaran Seleksi Mandiri Unpad Dibuka Pekan Depan, Begini Rincian Biaya UKT dan Iuran Masuknya

Biaya UKT bagi mahasiswa baru hasil Seleksi Mandiri Unpad maksimal Rp 30 juta per semester. Iuran masuknya bisa mencapai Rp 195 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

3 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

9 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

17 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

33 hari lalu

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

42 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

52 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Atap Puskesmas Jaten 1 Karanganyar Ambrol Akibat Hujan Deras, Layanan Rawan Jalan Terganggu

53 hari lalu

Atap Puskesmas Jaten 1 Karanganyar Ambrol Akibat Hujan Deras, Layanan Rawan Jalan Terganggu

Atap bangunan unit layanan rawat jalan Puskesmas Jaten 1, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ambrol usai diterpa hujan deras

Baca Selengkapnya

Universitas Padjadjaran Cari Rektor Baru, Ini 13 Syarat Kandidatnya

56 hari lalu

Universitas Padjadjaran Cari Rektor Baru, Ini 13 Syarat Kandidatnya

Universitas Padjadjaran sedang mencari rektor baru pengganti Rina Indiastuti yang akan pensiun Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Unpad Akan Pilih Rektor Baru, Ketua MWA Tekankan Calon yang Bisa Cari Uang

26 Februari 2024

Unpad Akan Pilih Rektor Baru, Ketua MWA Tekankan Calon yang Bisa Cari Uang

Universitas Padjadjaran (Unpad) akan menyelenggarakan pemilihan rektor periode 2024-2029 pengganti Rina Indiastuti

Baca Selengkapnya