Top 3 Tekno Berita Kemarin: Perubahan Bentuk Puncak Gunung Merapi

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 28 November 2020 06:00 WIB

Seorang anak bermain dengan latar belakang Gunung Merapi di kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin didominasi isu lingkungan, yakni banjir rob dan Gunung Merapi. Satu tersisa adalah yang paling populer kemarin, yaitu evaluasi atas riset uji klinis Vaksin Sinovac di Kota Bandung. Sebanyak 20 persen relawan uji klinis itu tercatat mengalami demam setelah penyuntikan.

Berita top kedua adalah banjir rob di Natuna dan Jakarta pada Kamis malam. Yang unik adalah yang terjadi di ibu kota karena rob mencapai kawasan Kedoya, Kebon Jeruk dan Latumeten, Grogol Petamburan, di Jakarta Barat. Kedua wilayah itu merasakan banjir rob yang biasanya merendam sejumlah kawasan di balik tanggul laut pesisir di Jakarta Utara.

Slot terakhir, berita yang memuat perkembangan terkini dari Gunung Merapi yang sedang berstatus Siaga. Bentuk atau morfologi puncak Gunung Merapi terpantau sudah mulai menunjukkan perubahan.

Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 27 November 2020, selengkapnya,

Advertising
Advertising

1. Total 20 Persen Relawan Uji Vaksin Sinovac di Bandung Demam Setelah Disuntik

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, mengungkapkan, sekitar 20 persen relawan yang diimunisasi mengalami demam. Panas tubuhnya ada yang demam hingga lebih dari 37,5 derajat Celsius, tapi kemudian mereda dalam dua hari. “Hilang sendiri tapi pas demam ada juga yang minum parasetamol,” katanya Jumat, 27 November 2020.

Baca juga:
Covid-19, Perusahaan Bulu di Rusia Minta Vaksinasi Cerpelai

Menurut Kusnandi, dampak sakit itu seperti imunisasi umumnya pada anak-anak. Sakit panas diberi obat parasetamol. Kemudian relawan yang nyeri dan bengkak di tempat suntikan, sembuh dalam 1-2 hari. “Terjadi baik pada suntikan pertama dan kedua yang jaraknya dua minggu,” ujarnya.

Dampak sakit seperti itu, Kusnandi mengatakan, biasanya individual. Sejauh ini dari hasil data yang diperoleh tim, keamanan vaksin dikatakan aman. “Karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan daripada demam itu.”

2. Banjir Rob: Parah di Natuna, Pertama di Kebon Jeruk

Rob atau banjir karena air laut pasang merendam puluhan rumah warga Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis malam, 26 November 2020. Ketinggian banjir rob itu sampai sekitar 70 sentimeter dan bertahan lebih lama karena diperparah dengan meluapnya Sungai Batu Hitam dan Sungai Ranai.

Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Rehibilitasi dan Rekonstruksi Dinas Pemadam Kebakaran Natuna, Elkadar, menjelaskan setiap tahunnya Bunguran Timur memang menjadi langganan banjir rob. "Apalagi pada Desember nanti, air pasang tidak normal seperti biasanya," katanya.

Baca juga:
Banjir Rendam Pulau Pari Kepulauan Seribu, Warga: Tambah Parah

Pada malam yang sama, rob juga melanda Jakarta. Bedanya dengan peristiwa rob biasanya di ibukota, banjir dari laut itu sampai ke kawasan Kedoya, Kebon Jeruk dan Latumeten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kedua kawasan itu terendam mulai 10-50 sentimeter atau betis orang dewasa padahal tidak ada hujan maupun dan banjir kiriman dari hulu.
3. Siaga Meletus, Bentuk Puncak Gunung Merapi Sudah Mulai Berubah

Bentuk atau morfologi puncak Gunung Merapi sudah mulai menunjukkan perubahan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkapkannya berdasarkan analisis foto dari sektor tenggara, tepatnya dari stasiun Deles3, 26 November terhadap 19 November 2020.

Foto udara kondisi puncak Gunung Merapi, Jumat 27 November 2020. (ANTARA/HO-BNPB)

Menurut Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, perubahan morfologi itu ditunjukkan dengan runtuhnya sebagian kubah Lava1954 atau lava yang terbentuk saat erupsi 1954 silam. Sedang berdasarkan catatan menggunakan alat EDM, deformasi Merapi yang terpantau pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 11 sentimeter/hari.

Secara visual, dalam periode pengamatan 20–26 November 2020, kondisi cuaca di Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi, sedangkan siang hingga malam berkabut. Asap putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah hingga sedang.

Berita terkait

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

5 hari lalu

Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

5 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

14 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

15 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

20 hari lalu

Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

BPBD Kabupaten Demak melaporkan banjir rob masih menggenangi wilayah Sayung, Demak. Arus mudik di jalur mudik Pantura yang melintasi Demak terhambat.

Baca Selengkapnya