BMKG Klaim Kemampuan Peringatan Dini Tsunami Setara Jepang

Reporter

Antara

Sabtu, 5 Desember 2020 14:58 WIB

Monitor program simulasi tsunami di Gedung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Selasa (11/11). Presiden SBY meresmikan sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan alat monitor gempa dan tsunami di beberapa daerah terjaga dan menghasilkan data yang akurat sebagai upaya mendukung mitigasi bencana. Sekalipun usia pakainya rata-rata sudah 10 tahun.

"Sensor-sensor tersebut masih beroperasi dengan baik hingga saat ini dan selalu dikalibrasi secara rutin," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu 5 Desember 2020.

Baca juga:
BMKG Tambah Seismograf di Jawa Barat, Total jadi 31 Lokasi

Rita menyebutkan beberapa fasiltas monitoring gempa dan tsunami di beberapa daerah sudah dicek. Mereka seperti yang ada di di Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Papua, Maluku, Sulawesi, NTT, NTB, Jawa Timur, Jawa Barat, serta wilayah-wilayah di Sumatera.

Pengecekan alat, kata dia, seiring dengan kegiatan kalibrasi terhadap sensor-sensor seismograf, akselerometer, serta intensitymeter yang telah terpasang dan beroperasi sejak 2009. Rangkaian perangkat itu berfungsi untuk menangkap getaran gempa bumi dalam sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS).

Advertising
Advertising

"Untuk pengamatan yang semakin luas dan akurat," Rita melanjutkan, "sebanyak 39 titik di berbagai lokasi di Indonesia seluruhnya segera memiliki alat seismograf."

Dia menjelaskan, dalam kurun 2008 hingga 2018, BMKG menyebarkan peringatan dini tsunami ke tengah masyarakat melalui BNPB dan BPBD dengan kecepatan 5 menit setelah guncangan gempa terekam seismograf. Dengan asumsi tsunami tiba selama 20 menit sejak pertama kali gempa terdeteksi maka tersisa waktu untuk proses evakuasi masyarakat selama 15 menit.

Sejak 2019, Rita membandingkan, BMKG mulai mengembangkan Warning Receiver System New Generation (WRS-NG). Pengembangan ini menghasilkan penyebaran informasi gempa bumi pada menit kedua setelah gempa dan peringatan dini tsunami mulai menit ketiga sampai keempat setelah gempa terekam.

Kemampuan dan kecepatan yang terkini diklaimnya setara dengan yang berlaku di Jepang. "Secara otomatis seketika peringatan dini tersebut dapat disebarluaskan melalui berbagai kanal komunikasi, baik melalui SMS blasting, media sosial @infoBMKG, telegram, Aplikasi Mobile Phone Info BMKG, YouTube, televisi, dan website," katanya.

Baca juga:
Diam di Rumah karena Corona, Seismograf Dunia Hening

BMKG, kata Rita, terus mengupayakan peringatan dini bisa lebih cepat disebar. Dia menyebut beberapa kali tsunami tidak lazim seperti di Palu pada 2018. Tsunami kala itu sudah terjadi pada menit kedua dan ketiga setelah gempa.

"Disiapkan tambahan kanal komunikasi khusus melalui HT agar peringatan dini dapat tetap tersebar ke tengah masyarakat meskipun jaringan internet, telepon seluler, ataupun listrik lumpuh saat terjadi gempa bumi," katanya.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

5 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

9 jam lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

12 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

15 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

16 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

16 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

18 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

21 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya