PBB Putuskan Ganja Tak Terlarang, Ini Kata Dokter Obat Tradisional Indonesia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 6 Desember 2020 19:37 WIB

Petugas memusnahkan narkotika jenis ganja dengan cara dibakar di Polda Aceh, Rabu, 23 September 2020. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan mengeluarkan ganja atau mariyuana dari dalam daftar opioid (obat dengan efek serupa morfin) adiktif berbahaya tidak hanya menciptakan polarisasi di dunia. Reaksi yang terbelah atas keputusan Komisi PBB untuk Obat-obatan Narkotika itu juga terjadi di Indonesia.

"Reaksi pada umumnya terbagi dua: mendukung PBB dan tidak mendukung," kata Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, mengungkapkan saat dihubungi, Minggu 6 Desember 2020.

Baca juga:
BNN: Daun Kratom Bisa untuk Bahan Narkotika tapi ...

Menurut Inggrid, keputusan dari Komisi PBB itu tidak mengikat. Di Indonesia, dia menambahkan, adopsi ganja untuk dikembangkan sebagai obat resmi juga belum bisa dilakukan karena regulasi yang belum mengizinkan.

Lalu bagaimana dengan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia? "Kami mendukung ditetapkan sebagai tanaman obat yang legal ditanam untuk tujuan penelitian, dengan regulasi yang ketat yang minimal celah terjadi penyalahgunaan," kata Inggrid.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, polarisasi yang terjadi di dunia tercermin dari hasil voting di Komisi PBB untuk Obat-obatan Narkotika (CND) pada Rabu lalu. Saat itu, untuk pertama kalinya setelah 59 tahun, ganja dikeluarkan dari daftar opioid adiktif berbahaya lewat voting 27:25 dan satu anggota abstain.

Di antara negara-negara yang mendukung adalah Ekuador yang mendesak produksi, penjualan dan penggunaan ganja segera memiliki kerangka kerja regulasi. "Yang menjamin praktik baik, kualitas, serta pengembangan inovasi dan risetnya," bunyi pernyataan sikapnya.

Amerika Serikat juga memberi suara setuju mencabut ganja dari Schedule IV of the Single Convention tersebut, meski mempertahankan bagian yang menyatakan cannabis atau ganja memberi ancaman risiko kesehatan publik.

Seorang karyawan mengecek tanaman ganja medis di sebuah perusahaan ganja medis Israel di Pharmocann di Israel utara 24 Juni 2020. REUTERS/Amir Cohen

Sedang yang kontra di antaranya adalah Cile. Wakil dari negara ini berpendapat bahwa ada hubungan langsung antara penggunaan ganja dan meningkatnya peluang depresi, defisit kognitif, rasa cemas, gejala psikotik. Sedang Jepang menyatakan penggunaan non medis dari ganja, "Mungkin akan melambungkan dampak negatif untuk kesehatan dan sosial, terutama di antara anak muda."

Baca juga:
Terungkap, Kapal Selam Narkoba Bertenaga Listrik dan Lebih Besar

Indonesia saat ini tidak masuk dalam keanggotaan Komisi PBB untuk Obat-obatan Narkotika. Keanggotaan di komisi ini dirotasi empat tahunan di antara anggota PBB dengan mempertimbangkan, di antaranya, kecukupan perwakilan negara-negara penting dalam hal manufaktur obat-obatan narkotika dan di mana ketergantungan atau lalu lintas gelapnya menjadi masalah besar.

Berita terkait

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

4 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

18 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

1 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya