Harimau di Ladang Ternyata Hasil Lepas Liar, BKSDA Minta Maaf

Reporter

Antara

Senin, 7 Desember 2020 22:19 WIB

Pelepasliaran sepasang harimau sumatera oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan tim dari Yayasan ARSARI Djojohadikusumo, Kamis 26 November 2020. (ANTARA/HO-KLHK)

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari dua ekor harimau yang didapati berkeliaran di dua kampung di Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, adalah harimau yang hampir dua pekan sebelumnya dilepas liar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Harimau-harimau itu disebut telah menerkam empat anjing dan seekor itik, selain menebar kecemasan di antara penduduk setempat.

Satu harimau itu teridentifikasi lewat belangnya dan ditegaskan melalui tanda pengenal berupa gelang. Pencocokan dilakukan segera setelah harimau betina itu masuk perangkap berisi anjing yang sudah disiapkan di Jorong Rawang Gadang pada Minggu, 6 Desember 2020. Konfirmasi juga telah disampaikan Manajer Operasional PR-HSD ARSARI, Kartika Amarilis, yang terlibat dalam pelepasliaran maupun upaya penangkapan kembali itu.

"Setelah dilakukan pemeriksaan dan identifikasi, harimau tersebut merupakan harimau yang pernah dilepasliarkan pihak BKSDA Sumatera Barat bersama tim gabungan lainnya beberapa waktu lalu," kata Kartika yang juga dokter hewan itu di Arosuka, Minggu 6 Desember 2020.

Mendapati hasil identifikasi itu, Petugas Pengendali Ekosistem Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat Rully Permana langsung menyampaikan permohonan maaf. Ia menyebut kejadian itu tidak dikehendaki dan mengakui warga di Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek menjadi terganggu aktivitas ekonominya karena takut ke luar rumah.

Advertising
Advertising

Harimau Sumatera berada di ladang markisa di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (ANTARA/Iggoy El Fitra)

"Atas nama BKSDA Sumatera Barat mewakili pimpinan dan rekan-rekan yang masih bertugas di Jorong Lurah Ingu hari ini, kami menyampaikan permohonan maaf," kata dia saat masih menunggui perangkap untuk harimau yang kedua, Minggu.

Baca juga:
Kakak Beradik Harimau Sumatera Dilepas Liar Kembali di Sumatera Barat

Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, memang berbatasan langsung dengan suaka margasatwa Tarusan Arau Hilir di bagian utara dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di bagian selatan. Warga setempat pun memberi kesaksian kalau sehari sebelum harimau terlihat, mereka menyaksikan sejumlah kendaraan khusus gardan ganda masuk ke kawasan hutan melewati kampung mereka.

<!--more-->

Rully menjelaskan, rilis atau lepas liar dua ekor harimau di hutan itu dilakukan pada 27 November 2020. Kedua harimau, yakni Putra Singgulung dan Putri Singgulung, dibebaskan dari kandangnya di kawasan hutan Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir, sejauh tujuh kilometer dari permukiman.

Menurut Rully, lokasi itu sudah memenuhi syarat sebagai lokasi pelepasliaran harimau sumatera. Awalnya, pelepasliaran akan dilakukan di Suaka Margasatwa Bukit Barisan, tidak jauh dari lokasi ditangkapnya dua harimau kakak-beradik karena diduga berasal dari induk yang sama itu.

"Tapi, ternyata di lokasi itu, berdasarkan pantauan, ada harimau jantan dewasa maka kami pindahkan ke Suaka Margasatwa Tarusan Arau Hilir," kata Rully menuturkan.

Pencocokan identitas di kandang perangkap di Jorong Rawang Gadang menunjukkan si belang adalah Putri Singgulung, harimau yang betina di antara kakak-beradik itu. Sedang yang ditangkap di Jorong Lurah Ingu hari ini (Senin), sekalipun sama jantan, belum dipastikan sebagai Putra Singgulung. "Ada kemungkinan harimau itu satwa dari TNKS," ujar Kartika.

Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di ladang warga di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis, 3 Desember 2020. Petugas BKSDA Sumbar bersama tim dokter hewan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) melakukan penghalauan dan upaya penangkapan sejumlah harimau Sumatera yang dilaporkan masuk ke ladang warga di daerah itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kedua Harimau Sumatera bersaudara itu sebelumnya telah dititip-rawat selama kurang lebih lima bulan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya yang dikelola Yayasan Arsari Djojohadikusumo kerjasama dengan BKSDA Sumatera Barat. Putri Singgulung mulai direhabilitasi sejak 14 Juni 2020 dan Putra Singgulung sejak 29 Juni 2020--juga setelah konflik dengan penduduk.

Baca juga:
Detik-detik Harimau Sumatera Sambangi Rumah Warga, Untung Tak Melompat

Mengenai kenapa Putri Singgulung tidak takut dengan manusia sebelum ditangkap, Kartika mengatakan hal itu karena perubahan sifat. "Sifatnya berbeda, saat direhabilitasi dengan di hutan. Perubahan sifat seperti itu kita tidak bisa prediksi karena harimau itu berada di alam tidak disekat dengan kandang," ucapnya.

Berita terkait

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

2 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

3 hari lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

8 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

15 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

19 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

26 hari lalu

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Keunikan tradisi Idul Fitri atau lebaran di Sumatera Barat tak kalah dengan daerah lainnya. Di sini ada Malamang, Kabau SIrah, hingga Bakajang.

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

26 hari lalu

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

Menu lebaran di tiap daerah banyak variannya, termasuk di Sumatera Barat. Makanan ala restoran Padang pun tersaji mulai lamang sampai Itik Koto Gadang

Baca Selengkapnya

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

29 hari lalu

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat sore, 5 April 2024, dipicu hujan deras

Baca Selengkapnya

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

33 hari lalu

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan Satgas RAFI untuk memastikan stok BBM aman.

Baca Selengkapnya