Jika Gunung Merapi Berstatus Awas, Warga 7 Desa di Sleman Akan Diungsikan

Senin, 7 Desember 2020 22:21 WIB

Gunung Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu, 18 November 2020. Berdasarkan data pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada Rabu (18/11) pukul 06.00 WIB - 12.00 WIB Gunung Merapi mengalami 16 kali guguran serta 7 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta telah mempersiapkan skenario untuk mengevakuasi lebih banyak warga lereng Gunung Merapi jika terjadi perubahan status sewaktu-waktu.

“Kalau ada peningkatan status, maka setidaknya warga dari tujuh desa di lereng Merapi sudah bersiap mengungsi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana, Senin, 7 Desember 2020.

Saat ini aktivitas Merapi masih stabil tinggi dan berada di level III atau Siaga. Jumlah pengungsi Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, sendiri terdata sebanyak 263 orang.

Biwara mengatakan pengungsi saat ini dari Kabupaten Sleman masih sesuai rekomendasi BPPTKG, yakni dari tiga desa meliputi Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari, Kecamatan Cangkringan.

Sedangkan warga dari tujuh desa lereng Merapi yang juga sudah disiapkan mengungsi ke tempat lebih aman jika Merapi berstatus level IV atau Awas terbagi menjadi tiga bagian.

Advertising
Advertising

Meliputi desa-desa di sebelah barat dari Kecamatan Turi khususnya Desa Wonokerto dan Donokerto. Lalu bagian Tengah atau Kecamatan Pakem yang meliputi Desa Hargobinangun dan Pakembinangun, dan selanjutnya bagian timur atau Kecamatan Cangkringan meliputi Desa Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo.

Biwara mengatakan sampai awal Desember ini, atau sebulan sejak status Merapi naik dari waspada menjadi siaga pada awal November 2020 lalu, memang belum ada kebijakan untuk menambah wilayah yang penduduknya harus mengungsi.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menginstruksikan perlu mengantisipasi seberapa jauh kemungkinan dampak erupsi Merapi berikutnya. "Apakah akan meletus atau meleleh, antisipasi ini penting karena juga akan mempengaruhi kebijakan dan konsekuensi yang akan ditimbulkan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 jam lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

1 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

6 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

10 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

10 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

10 hari lalu

Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

12 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Status Tanggap Darurat Ditetapkan Dua Pekan

Pemerintah Sitaro Sulawesi Utara menetapkan status tanggap darurat menyusul erupsi Gunung Ruang. Lebih dari 800 warga lokal meninggalkan hunian.

Baca Selengkapnya