Raksasa Teknologi Bergabung dalam Gugatan Melawan Perusahaan Spyware Israel
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 22 Desember 2020 08:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Microsoft, Alphabet, Cisco, dan VMware bergabung dengan Facebook dalam gugatan melawan perusahaan spyware asal Israel NSO Group. Mereka mengajukan amicus brief (ikut memberikan pendapatnya) di pengadilan federal yang memperingatkan bahwa perangat lunak milik perusahaan Israel itu kuat namun berbahaya.
Sebelumnya, Facebook menggugat NSO Group pada tahun lalu. Gugatan dilayangkan setelah terungkap bahwa program spyware produksi NSO memanfaatkan kelemahan perangkat lunak untuk membajak perangkat target. Perusahaan siber itu diduga telah mengeksploitasi celah dalam kode aplikasi obrolan milik Facebook, WhatsApp, untuk membantu mengawasi lebih dari 1.400 orang di seluruh dunia.
Baca juga:
Google Batasi Iklan Berisi Spyware dan Malware
Laporan singkat yang diajukan Facebook dalam gugatannya itu telah memperingatkan pertumbuhan pasar komersial yang kuat, tidak terkendali, untuk alat pengawasan di dunia maya tersebut. “Ini akan secara dramatis meningkatkan jumlah pemerintah dan perusahaan swasta yang memiliki akses ke sana,” tulis laporan itu.
NSO Group sendiri berpendapat bahwa mereka dapat mengklaim kekebalan dari gugatan tersebut berdasarkan pekerjaan yang dilakukannya untuk pemerintah asing. Namun banyak dari kalangan pembela hak asasi manusia dan ahli teknologi mendukung adanya gugatan itu. Menurut mereka, layanan NSO digunakan untuk merugikan orang yang tidak bersalah dan membungkam para pembangkang politik.
Dalam kasus lain, NSO juga diduga terlibat dalam peretasan terhadap lusinan iPhone milik jurnalis kantor berita Al Jazeera di London, Inggris. Hal itu diungkap oleh peneliti dari Citizen Lab, pengawas internet dari University of Toronto, Kanada, yang menyebutkan bahwa setidaknya 36 jurnalis, produser, dan eksekutif yang bekerja ditempat yang sama telah dibajak.
Citizen Lab, awalnya diminta untuk menyelidiki pada awal tahun ini setelah salah satu korban, jurnalis investigasi Al Jazeera Tamer Almisshal, mencurigai ponselnya mungkin telah diretas. Dalam laporan teknis, Minggu, 20 Desember 2020, para peneliti mengatakan mereka yakin iPhone jurnalis terinfeksi dengan spyware Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group dari Israel.
REUTERS | TECH CRUNCH