Varian Baru Virus Corona, WHO Dukung Larangan Penerbangan dari Inggris

Rabu, 23 Desember 2020 09:39 WIB

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan anggotanya pada Rabu 23 Desember 2020. Pertemuan secara khusus membahas strategi melawan varian baru virus corona di Inggris yang diketahui lebih menular.

Seorang juru bicara WHO mengatakan pertemuan itu dirancang untuk membantu berbagi informasi. Sebelumnya, organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss, itu telah memperingatkan terhadap kekhawatiran besar atas varian tersebut dan memuji Inggris karena telah mendeteksinya.

“Tapi itu adalah bagian normal dari evolusi pandemi,” kata WHO, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 22 Desember 2020.

Seperti diketahui, pada Sabtu lalu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan varian baru 70 persen lebih menular daripada varian lainnya yang ada dan ditemukan di negara itu. Karenanya pula, penelitian terbaru menyebutkan bahwa varian tersebut lebih berpotensi lebih menular terhadap anak-anak.

Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, melalui akun Twitter pribadinya mencuitkan bahwa membatasi perjalanan untuk menahan penyebaran adalah hal yang bijaksana. “Sampai kami memiliki info yang lebih baik,” tulis Kluge.

Advertising
Advertising

Sejak Pemerintah Inggris mengumumkan telah menyebarnya varian baru pada 14 Desember lalu, semakin banyak negara memberlakukan larangan penerbangan dari Inggris. Varian itu, SARS-CoV-2 galur B117, diketahui mengandung banyak mutasi sekaligus di dalamnya. Di antara mutasi itu adalah N501Y yang teridentifikasi melalui sekuensing genomik sampel virus di seluruh Inggris.

Untuk mencegah penyebaran, WHO juga mengingatkan suplai penting seperti makanan, obat-obatan dan bahan bakar harus diprioritaskan dan difasilitasi. “Rantai pasokan untuk barang-barang dan perjalanan penting harus tetap memungkinkan,” kata Kluge.

Baca juga:
Vaksin Covid-19, Israel Bersedia Bayar Pfizer Harga Premium

Perusahaan farmasi termasuk BioNTech dan Moderna menyatakan berusaha keras untuk menguji vaksin yang telah mereka kembangkan terhadap varian baru virus corona itu. WHO menjelaskan bahwa belum ada informasi yang cukup untuk menentukan apakah varian baru itu dapat mempengaruhi kemanjuran vaksin.

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan BioNTech bersama Pfizer dipastikan akan memasuki Eropa setelah Hari Natal nanti.

REUTERS | GLOBAL NEWS

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

17 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya