Vaksin Covid-19, Begini Pakar dari Cina Menilai Teknik mRNA ala Amerika

Reporter

Antara

Jumat, 1 Januari 2021 19:24 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam mengembangkan vaksin Covid-19, Cina memilih metode inaktif virus corona SARS-CoV-2. Sedangkan Amerika Serikat mengembangkan tipe baru yang disebut dengan mRNA.

Beberapa vaksin yang dikembangkan dengan teknik atau tipe baru itu sudah mulai digunakan dengan klaim efikasi di atas 90 persen. Sedangkan, masyarakat dunia masih menunggu data dari hasil uji klinis final vaksin dari Cina.

Baca juga:
Vaksin Covid-19 Pfizer akan Masuk Cina Tahun Depan

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CCDC) Gao Fu tak galau dengan perkembangan itu. Dia tetap menyatakan metode inaktif dalam mengembangkan vaksin Covid-19 lebih efektif dan efisien.

Menurutnya, di antara lima jenis vaksin yang dikembangkan oleh Cina, tiga kandidat utama yang dikembangkan dengan metode virus inaktif menunjukkan hasil yang menjanjikan hingga uji klinis tahap terakhir hampir selesai.

Advertising
Advertising

Gao menuturkan, Cina memulai penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 pada awal Januari, saat beberapa ilmuwan negara lain baru mulai memilih sampel virus corona yang sesuai dengan berbagai eksperimen. Satu keputusan penting yang dibuat saat itu, menurutnya, adalah meminjamkan laboratorium biosafety level III kepada China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan raksasa biofarmasi Cina, Sinopharm.

Menurut Gao, terbatasnya laboratorium serupa membuat beberapa negara Barat meninggalkan metode pengembangan vaksin inaktif. Mereka disebutnya beralih ke vaksin berbasis mRNA yang lazim digunakan untuk pasien kanker. "Bukan untuk orang biasa. Ini pertama kali (mRNA) disuntikkan pada orang yang sehat," ujarnya seperti dikutip dari media resmi Cina, Selasa lalu.

Gao menerangkan, vaksin inaktif dikembangkan dengan cara membunuh partikel virus agar terbentuk sistem kekebalan tubuh tanpa ada respons yang serius. Sedangkan mRNA memicu tubuh membentuk protein serupa milik si virus sehingga tercipta sistem kekebalan tubuh dan mampu menyerang kalau virus datang.

"Walau begitu, perlu kita ingat bahwa virus itu musuh bersama, bukan negara tertentu," kata Gao sambil meambahkan, "Kita harus menyatukan berbagai upaya membunuh virus dan menjadikan virus sebagai kebutuhan masyarakat global."

Terkait asal-muasal virus, Gao mengungkapkan bahwa dia dan ilmuwan lain di lapangan telah berspekulasi pembawa virus adalah hewan yang kemudian menularkannya ke manusia. Kini pihaknya tengah melakukan penelitian lebih dalam lagi, apakah virus corona berasal dari kelelawar.

Baca juga:
Vaksin Covid-19 dari Cina Ini Klaim Efeikasi 79 Persen, Simak 2 Catatannya

Asal-mula virus corona Covid-19, infeksi tanpa gejala, dan kemanjuran vaksin memang belum sepenuhnya terungkap sehingga Gao mengingatkan masyarakat untuk tetap sabar dan percaya kepada ilmu pengetahuan.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

2 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

3 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

10 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

13 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

14 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya