Bukan Cuma dari Cina Sampah Antariksa Melayang di Atas Indonesia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 Januari 2021 15:42 WIB

Tim gabungan bersama warga Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan pengecekan benda atau serpihan yang diduga bangkai pesawat terbang yang ditemukan di perairan Kumai, Selasa, 5 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng

TEMPO.CO, Jakarta - Penelusuran identitas obyek jatuh dari antariksa di Teluk Kramat, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Senin 4 Januari 2021, mengungkap informasi empat obyek melintas di atas wilayah Indonesia, tepatnya di selatan Kalimantan, di antara jam 13-15. Satu yang kemudian terkonfirmasi telah jatuh adalah obyek CZ-3B R/B, bagian roket peluncur satelit navigasi Beidou dari Cina.

Selain dari analisis lintasan orbitnya, identitas obyek dengan nomor katalog 44710 itu diyakinkan juga dengan logo CNSA pada obyek pecahan roket sepanjang sekitar empat meter. CNSA adalah Badan Antariksa Nasional Cina. Pada saat itu pula obyek ini teranalisis memiliki ketinggian terbang terendah dari muka Bumi, yakni 121,73 kilometer.

Baca juga:
Satelit Navigasi Beidou Cina Klaim Lulus Standar Penerbangan Sipil Dunia

"Ketinggian 122 kilometer itu dijadikan batasan ketinggian kritis, saat obyek memasuki atmosfer padat dan berpotensi jatuh ke Bumi," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin dalam penuturannya melalui kepada Tempo lewat aplikasi percakapan Whatsapp, Kamis 7 Januari 2021.

Berdasarkan prediksi, benda CZ-3B R/B dengan nomor katalog 44710 itu sebenarnya baru akan jatuh ke Bumi pada 4 Maret 2021. Prediksi berdasarkan model peluruhan ketinggian orbit namun diakui Thomas kalau kepastiannya bergantung kepada dinamika kerapatan atmosfer yang sulit dimodelkan.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya tim dari LAPAN menganggap melesetnya prediksi jatuh 4 Maret mendatang itu adalah wajar. "Prakiraan itu hanya untuk antisipasi, terutama untuk objek-objek besar dengan tingkat bahaya tinggi," ujar Thomas mengenai ketidakpastian tersebut.

Hal yang sama dengan demikian berlaku pula untuk tiga obyek sampah antariksa lain yang terdeteksi di atas Kalimantan pada waktu yang sama dengan ZC-3B R/B nomor katalog 44710 itu. Ketiganya adalah, yang pertama, ARIANE 44L R/B nomor katalog 2202 milik Prancis yang diprediksi jatuh ke Bumi pada 21 Maret 2021.

Kedua, CZ 3B R/B nomor katalog 43209 juga dari Cina yang diprediksi jatuh 21 Juli 2021. Ketiga, HALOSAT nomor katalog 4549 milik Amerika Serikat diprediksi jatuh justru pada 4 Januari lalu. Berdasarkan data yang ditunjukkan tim LAPAN, obyek sampah antariksa HALOSAT masih berada pada ketinggian 172,79 kilometer pada Senin 4 Januari lalu--hari di mana CZ 3B R/B dari Cina jatuh di Teluk Kramat.

Tentang potensi ketiganya bakal jatuh juga di wilayah Indonesia, Thomas menjawab, "Ketidakpastian titik jatuh bisa ribuan kilometer." Dia menjelaskan pula kalau apa yang dilakukan tim di LAPAN tidak memperkirakan titik jatuh tersebut, tetapi hanya lintasannya. Tapi bahwa obyek bakal jatuh di Indonesia, dia mengatakan, "Tetap perlu diwaspadai."

Baca juga:
Sampah Antariksa Roket Cina Nyaris Hujani Kota New York

Yang jelas, Thomas menambahkan, dari 4 obyek yang teridentifikasi, 1 telah dikonfirmasi jatuh. Yang lain disebutkannya ada yang masih terus mengorbit dan mungkin ada juga yang akhirnya jatuh di tempat lain. "Sebagian besar jatuh di lautan, gurun, atau hutan yang tdk diketahui penduduk," katanya.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya