Aktivitas Gunung Merapi Terus Meningkat, BPBD Kaji Upaya Mitigasi

Rabu, 13 Januari 2021 07:52 WIB

Awan panas guguran terpantau keluar dari kawah Gunung Merapi pada Sabtu 9 Januari 2021. (ANTARA/HO/Twitter BPPTKG)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengkaji upaya mitigasi terkait perluasan radius jangkauan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi.

Hal ini sebagai tindak lanjut kian intensnya aktivitas vulkanis Gunung Merapi itu sepanjang awal Januari 2021 ini meski status belum meningkat dari Siaga atau Level III.

Baca:
Gunung Merapi Berstatus Siaga, Lava Pijar Kian Jelas

Dari kondisi Merapi tiga hari terakhir, sejak Minggu hingga Selasa, 10-12 Januari 2021, puluhan guguran lava pijar sepekan ini terus terjadi hampir setiap hari.

Arah luncuran material-material panas itu ke arah sisi barat gunung meski jangkauannya belum signifikan alias tak sampai 1 kilometer dari puncak.

“Dengan peningkatan aktivitas Merapi dan sudah munculnya kubah lava, (kemungkinan perluasan radius bahaya) telah kami bahas dengan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi),” ujar Kepala Pelaksana BPBD Yogyakarta Biwara Yuswantana, Selasa, 12 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Biwara mengisyaratkan, Pemerintah Yogyakarta dengan Kabupaten Sleman saat ini sudah dalam posisi bersiap jika sewaktu-waktu jangkauan radius bahaya erupsi itu terus meluas atau lebih jauh serta mengancam keselamatan warga.

Saat ini wilayah desa-desa di Sleman yang masih dikosongkan dari penduduk karena potensi erupsi itu belum berubah, yakni Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) yang seluruhnya berada di Kecamatan Cangkringan.

“Dari pembahasan terakhir, radius bahaya erupsi Merapi saat ini masih di bawah 5 kilometer dari puncak, artinya masih aman (dari pusat penduduk/pengungsi),” ujarnya.

Biwara menuturkan, meski dikategorikan luncuran material Merapi saat ini masih aman, namun sejumlah persiapan jika tiba-tiba status Merapi naik menjadi Awas memang sudah dilakukan.

“Khususnya untuk mengamankan warga di desa-desa Sleman sisi barat, kami menyiagakan total 12 barak pengungsian yang sudah disekat-sekat sebagai antisipasi Covid-19 juga,” ujarnya.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan Gunung Merapi masih kembali mengeluarkan guguran lava pijar cukup intens pada Selasa.

Dari hasil pantauan 00.00-18.00 WIB, guguran lava pijar terjadi setidaknya sudah 16 kali dengan jarak beragam mulai 300 meter sampai maksimum 600 meter ke hulu Kali Krasak, sungai yang membelah provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Sedangkan pada Minggu sempat terpantau 26 kali guguran lava pijar hanya dalam rentang pukul 18.00-24.00 WIB. “Status masih Siaga,” ujar Hanik.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

3 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

7 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

8 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

9 hari lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

11 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya