Waterspout di Waduk Gajah Mungkur Didahului Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Reporter

Antara

Kamis, 21 Januari 2021 06:05 WIB

Cuplikan video puting beliung di Waduk Gajah Mungkur yang diambil dari akun Instagram @Repostwonogiri

TEMPO.CO, Semarang - Peringatan dini cuaca ekstrem sudah dikeluarkan sebelum fenomena puting beliung terjadi di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, pada Rabu sore 20 Januari 2021. Fenomena puting beliung di atas badan perairan itu biasa dikenal sebagai waterspout.

"Peringatan dini cuaca ekstrem sudah dikeluarkan, di mana wilayah Wonogiri termasuk dalam peringatan yang disampaikan itu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Satmoko, di Semarang, Rabu.

Baca juga:
Banjir Kalsel, KLHK: Hujan 2,08 miliar Hanya Tertampung 23 Juta

Menurut Iis, waterspout terhubung dengan sejumlah awan, seperti Cumulus Vongestus, Cumuliform, dan Cumulonimbus. Analisa sementara dari kantornya menyebut awan terbentuk karena dinamika atmosfer sirkulasi siklonik di selatan Indonesia yang memicu belokan angin dan pertemuan angin (konveksi) di wilayah Jawa Tengah.

Kondisi tersebut didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan yang cukup tinggi, dari bawah hingga atas. Ini seperti yang dituturkan Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, lewat keterangan tertulis yang dibagikannya.

Advertising
Advertising

"Ada kondisi tertentu seperti ketika labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu mengindikasikan udara sangat tidak stabil," kata dia menjelaskan syarat terjadi waterspout.

Ia menjelaskan fenomena ini biasanya terjadi pada masa transisi (pancaroba), baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Tapi memungkinkan juga terjadi di musim hujan asalkan kondisi cuaca seperti di masa transisi.

"Indikasinya adalah hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang berdurasi singkat," kata Hary.

Fenomena ini juga disebutnya biasa terjadi pada siang atau sore, kadang menjelang malam. Sehari sebelumnya ditandai dengan udara pada malam hingga pagi terasa panas dan gerah. Hal itu akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara lebih dari 4,5 derajat Celsius udara antara pukul 10.00 dan 07.00.

"Pada saat bersamaan juga ditandai dengan kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan 700 milibar (mb) lebih dari 60 persen."

Cuplikan video puting beliung di Waduk Gajah Mungkur yang diambil dari akun Instagram @Repostwonogiri - @havidprihantoro05

Selanjutnya, mulai pukul 10.00 terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis. Di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi dan berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol. Setelah itu, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.

"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras secara tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin kencang (puting beliung) jauh dari tempat kita," ujar Hary.

Baca juga:
Balok Kayu dan Hujan 107 mm Disebut Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas

Peristiwa spesifiknya tidak bisa diprediksi lebih jauh dari satu jam sebelum kejadian. Begitu terbentuk pun puting beliung ataupun waterspout seperti yang menjulur di atas Waduk Gajah Mungkur itu akan berlangsung singkat dengan luasan dampak 5-10 kilometer.

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

12 jam lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

15 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

18 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

22 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

23 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

23 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

23 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya