14 Kali dalam 3 Jam, Muntahan Awan Panas Merapi bak Gelombang Besar

Rabu, 27 Januari 2021 12:35 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi terpantau sangat intensif memuntahkan awan panas sejak pagi ini Rabu 27 Januari 2021. Awan panas guguran itu terjadi tak kurang dari 14 kali dan seluruhnya terlihat seperti gelombang besar yang menuruni lereng ke arah barat daya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta membenarkan aktivitas Gunung Merapi yang terus mengeluarkan awan panas sejak pagi pada hari ini. Estimasi jarak luncur 1000-1500 meter dan ke arah sama, barat daya, atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida merinci, awan panas guguran di Gunung Merapi terjadi atau mulai tercatat di seismogram pukul 06.03 WIB. "Amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 800 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong," katanya.

Lalu pada pukul 06.08 WIB, awan panas guguran kembali tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik serta tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur. Kemudian pukul 06.21 WIB, gemuruh awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik.

Pada pukul 06.28 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram lagi dengan amplitudo 43 mm dan durasi 122 detik. Tak berhenti di situ, pukul 06.53 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik. Selanjutnya pukul 07.00 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik.

Advertising
Advertising

"Pada pukul 07.29 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah barat daya," kata dia.

Sedangkan pukul 08.11 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik. Kemudian pada pukul 08.22 WIB, awanpanas guguran berlanjut di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik.

Saat pukul 08.30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik. Awan panas guguran di Gunung Merapi terus berlanjut 09.08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik.

Terakhir wedhus gembel pada Rabu pagi terjadi pukul 09.19 WIB. Awan panas guguran kali ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik.

Akibat awan panas yang intensif itu dilaporkan terjadi hujan abu tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik tersebut.

Hanik menambahkan, berdasarkan keterangan dari relawan dan masyarakat setempat, Selasa petang sempat terjadi hujan abu intensitas tipis di Dukuh Rogobelah, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. "Sedangkan pagi ini hujan abu intensitas tipis di beberapa dukuh di Kecamatan Tamansari dan Musuk," kata dia.

Baca juga:
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Hari Ini, Status Belum Awas

Hanik mengatakan meski terpantau intensif, letusan awan panas intensif tersebut dinilai masih dalam batas normal. Gunung Merapi juga masih dalam status Siaga.

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

7 menit lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

1 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

7 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

18 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

19 hari lalu

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

20 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

23 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

38 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

38 hari lalu

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya