Wedhus Gembel Merapi Terjauh Sampai 3 Kilometer, Masih Aman?

Kamis, 28 Januari 2021 06:32 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat awan panas Gunung Merapi sepanjang Rabu 27 Januari 2021 terjauh mencapai 3.000 meter dari puncak. Jarak itu sekaligus menjadi luncuran terjauh wedhus gembel--bahasa lokal dari awan panas itu--sejak Merapi meletus efusif 4 Januari lalu.

Secara keseluruhan, sejak pukul 00.00-14.00 WIB, BPPTKG mencatat Gunung Merapi telah 36 kali memuntahkan awan panas dengan jarak luncur 500-3.000 meter sepanjang hari itu. Seluruhnya mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan meski jarak luncur awan panas semakin jauh namun masih belum masuk dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG–PVMBG-Badan Geologi. Radius bahaya yang sudah ditetapkan yaitu sejauh 5 kilometer atau 5.000 meter dari puncak Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

“Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut,” kata dia, Rabu. Ditambahkannya, masyarakat harus mewaspadai bahaya lahar dingin terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

Advertising
Advertising

Kepala Pelaksana BPBD Sleman yang juga Koordinator Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, menuturkan ada lima upaya yang sudah dilakukan terkait aktivitas Merapi sepanjang Rabu. Pertama tentu saja mengevakuasi warga Turgo Purwobinangun Pakem ke Titik Kumpul di SD Sanjaya dan Lapangan Tritis.

Mereka dianggap berada terdekat dari ancaman awan panas. "Yang kami ungsikan saat ini khusus yang tinggalnya di pinggir Kali Boyong yang jadi arah ancaman awan panas, walau berjarak 6,5 kilometer dari puncak namun dengan rekomendasi BPPTKG di radius 5 kilometer, kami pilih waspada menjauhkan mereka dari Kali Boyong,” ujar Joko.

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Upaya kedua, mengerahkan armada dan sumberdaya BPBD dan Instansi terkait serta relawan untuk membantu proses evakuasi. Ketiga menyiapkan barak pengungsian Purwobinangun di Watuadeg Purwobinangun Pakem. Lalu upaya keempat, kata Joko, menyiapkan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan pengungsi.

“Kami juga telah membatasi atau menutup akses jalan ke Turgo Purwobinangun Pakem yang mengarah ke puncak lereng Merapi,” kata dia.

Berita terkait

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

11 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

11 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

13 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

14 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

14 hari lalu

Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

16 hari lalu

Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

24 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya