TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan awan panas Gunung Merapi terus bertambah intens hingga Rabu siang, 27 Januari 2021.
Baca:
14 Kali dalam 3 Jam, Muntahan Awan Panas Merapi bak Gelombang Besar
“Dari periode pengamatan 06.00-12.00 WIB, awan panas Merapi sudah terjadi 22 kali, amplitudo maksimum 60 mm, durasi 197 detik, estimasi jarak maksimum 1.600 meter ke arah barat daya hulu Krasak dan Boyong,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Rabu.
Tinggi kolom awan panas itu teramati tersapu angin kencang dari barat ke timur rata puncak.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Sleman mendapat laporan dari tim relawan bahwa awan panas intens kembali sehingga membuat sejumlah warga yang kemarin sempat dipulangkan dari pengungsian waspada dan bersiap mengungsi lagi.
Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) di kawasan Merapi melaporkan jika warga Kalitengah Lor berkumpul di Kalitengah Kidul, warga Turgo berkumpul di SD Tritis dan warga Umbulharjo berada di lapangan Panguk.
“Kalau warga tiga wilayah itu (Kalitengah Lor, Turgo, Umbulharjo) masih memantau, tapi sebenarnya warga yang kini sedang bersiap karena ancaman awan panasnya ke barat daya itu warga yang tempat tinggalnya di pinggir Kali Boyong, Dusun Turgo Purwobinangun Pakem, tepatnya di RT 03 dan 04,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto.
Warga Turgo pinggir Kali Boyong sebanyak 150 jiwa itu pun kini sudah dievakuasi di SD Tritis sejak pukul 14.00 WIB. Jarak SD Tritits ini ke puncak Merapi berkisar 7,5 kilometer.
Warga Turgo itu belum dievakuasi langsung ke barak pengungsian karena BPBD masih menunggu perkembangan kondisi Merapi. “Terbaru sampai pukul 14.40 WIB awan panas luncurannya belum sampai 2.000 meter,” ujarnya.
Joko mengatakan belum bisa memastikan kapan warga yang diungsikan di sekolah lereng Merapi itu boleh kembali ke rumahnya masing-masing.
“Yang kami ungsikan saat ini khusus yang tinggalnya di pinggir Kali Boyong yang jadi arah ancaman awan panas walau berjarak 6,5 kilometer dari puncak. Namun dengan rekomendasi BPPTKG di radius 5 kilometer, kami pilih waspada menjauhkan mereka dari Kali Boyong,” ujarnya.
Kemarin, sebanyak 187 warga asal Dusun Kalitengah Lor yang berada di pengungsian Glagaharjo, Sleman, diperbolehkan pulang setelah tiga bulan berada di pengungsian karena status Gunung Merapi Siaga.
PRIBADI WICAKSONO