Sultan HB X: Covid-19 Turun tapi Kematian Rata-rata 9 Orang per Hari

Kamis, 28 Januari 2021 21:23 WIB

Pedagang kaki lima membereskan barang dagangannya sebelum pukul 19.00 WIB di hari pertama PPKM, Senin 11 Januari 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X membeberkan perkembangan Covid-19 selama masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali di wilayahnya. Penerapannya selama periode pertama, 11-25 Januari 2021, berbuah pencatatan jumlah kasus Covid-19 yang menurun namun angka kematian selama dua pekan itu tetap tinggi.

Dia membandingkan dengan periode dua pekan sebelumnya, dari tanggal 11 hingga 25 Januari dilaporkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.697 orang, atau menurun 4,7 persen. Dari jumlah itu, Sultan menuturkan, proporsi kasus Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid sebanyak 60% berada di rentang usia 50-75 tahun.

Di periode yang sama, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY disebutnya mencatat kasus kematian cukup tinggi yakni sebanyak 130 kasus atau 28% dari total kematian. "Dengan angka kematian itu, jika dirata-rata selama dua pekan PPKM per hari sedikitnya ada 9 orang meninggal dunia di DIY karena Covid-19," kata Sri Sultan HB X di sela pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Kamis 28 Januari 2021.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, mencatat total kasus kematian akibat Covid-19 di DIY hingga Rabu lalu sebanyak 475 kasus. Selama periode PPKM Jawa Bali tahap pertama 11-25 Januari 2021, kematian tertinggi di DIY antara lain terjadi 15 Januari sebanyak 18 kasus, 16 Januari sebanyak 12 kasus sehari, 20 Januari sebanyak 13 kasus, dan 25 Januari sebanyak 15 kasus kematian per hari.

Kebijakan PPKM di DIY diadopsi dengan nama Pembatasan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Sri Sultan HB X sebelumnya mengungkap keraguannya kebijakan pembatasan tersebut mampu secara efektif menahan laju penyebaran kasus Covid-19 di Yogyakarta yang telah membuat banyak rumah sakit kewalahan.

Advertising
Advertising

Terkait penanganan pula, dia mengatakan bahwa pemanfaatan bed critical ICU telah ditambah sebanyak 76 unit menjadi 80 bed atau naik 17,5% dan pemanfaatannya rata-rata saat ini sebesar 70% dari ketersediaan. Adapun untuk bed non critical bertambah dari 642 menjadi 798 bed atau naik 20% dengan pemanfaatan rata-rata sekitar 80% dari ketersediaan.

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua di DIY hari ini dilakukan 14 hari setelah vaksinasi yang pertama pada 14 Januari 2021. Menurut Sultan, sejauh ini, para penerima vaksinasi itu tetap sehat, dan tidak ada temuan atau hal-hal yang mencemaskan.

Baca juga:
Covid-19, DIY Vaksinasi Massal 3.000 Tenaga Kesehatan Hari Ini

Sultan HB X membeberkan kondisi saat ini, sebanyak 12.858 orang atau 58,48 persen dari target telah diberi vaksin Covid-19 dan data ini akan masih terus berkembang. Proses pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini diharapkan akan selesai secara keseluruhan pada akhir Februari 2021.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

13 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

16 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya