LIPI Kaji Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kebumen, Ini 6 Rekomendasinya

Jumat, 5 Februari 2021 19:27 WIB

Satu di antara lokasi tanah longsor di Desa Pejagoan dan Desa Kedungwinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (LIPI)

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan rekomendasi mitigasi bencana tanah longsor di Desa Pejagoan dan Desa Kedungwinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kedua wilayah dikenal memiliki tanah yang labil dan telah beberapa kali terjadi longsor.

Kepala Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI, Indra Riswadinata, mengatakan, kajian ilmiah dilakukan November 2020 hingga Januari 2021. “Kajian ini akan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah melalui BPBD Kabupaten Kebumen dalam memitigasi bencana longsor tersebut,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang dibagikan LIPI, Jumat 5 Februari 2021.

Baca juga:
Tanah Bergerak di Aceh Besar, Gubernur Minta Petunjuk Peneliti

Ketua Tim Tanggap Bencana BIKK LIPI, Sueno Winduhutomo, menerangkan, bencana longsor sering terjadi di wilayah Kebumen, terutama di daerah dengan lereng curam pada musim hujan. Ini disebutnya, terjadi karena adanya penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya.

Sueno menambahkan, secara geologis, lokasi longsor di dua desan itu masuk jenis tanah aluvium (Qa), atau jenis tanah yang terdiri dari lapisan lempung, pasir, kerikil, dan krakal hasil dari pengendapan sungai yang berumur 10 ribu tahun (holosen) dan masih aktif hingga sekarang (resen). Di bawahnya, terdapat Formasi Halang sebagai lapisan terdekat di lokasi kejadian.

Advertising
Advertising

Formasi Halang sendiri merupakan susunan batupasir, batu gamping, napal dan tuf (batu putih) dengan sisipan breksi. Susunan tanah tersebut merupakan lapisan batuan muda, sehingga mudah terkena erosi air.

“Merujuk pada aspek geohidrologi dan geoteknik, gerakan air tanah ditambah adanya tanah jenuh air juga menjadi faktor pemicu longsor di lokasi bencana,” kata Sueno yang juga Peneliti Geoteknologi LIPI tersebut.

Dari hasil pengkajian, Tim Tanggap Bencana BIKK LIPI merumuskan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mitigasi bencana longsor di desa Pejagoan dan Kedungwinangun, Kebumen. Enam rekomendasi tersebut adalah, pertama masyarakat terdampak bencana diimbau agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Kedua, masyarakat yang berada atau tinggal dekat lokasi bencana perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan. Atau mengungsi sementara ke lokasi yang lebih aman, terutama pada saat dan setelah hujan deras yang berlangsung lama.

Ketiga, pengelolaan dan pengaturan drainase dimulai dari pemukiman. Keempat, mengurangi kemiringan tebing sungai. Kelima dan keenam, penyelamatan tebing sungai dengan bronjong, dan mengurangi arus turbulensi.

Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto, mengatakan bahwa pada konteks bencana geohidrometeorologi, khususnya tanah longsor, peningkatan ancaman terjadi salah satunya sebagai efek dari perubahan iklim. Namun terdapat peningkatan yang dipengaruhi kerentanan masyarakat.

Baca juga:
Heboh Dentuman dan Gemuruh di Sukabumi, BPBD Bantah Sumbernya Tanah Bergerak

Menurut Eko, risiko bencana tanah longsor meningkat akibat meningkatnya kerentanan masyarakat. “Pembangunan infrastruktur dan pilihan tindakan masyarakat yang lebih mengedepankan pemenuhan terhadap tuntutan ekonomi semata mengakibatkan meningkatnya tekanan terhadap lingkungan,” kata Eko.

Berita terkait

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

2 hari lalu

Deretan 5 Fakta Mengenai Banjir di Sulawesi Selatan

Kepala Pusat Data, Informasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan 14 warga yang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

3 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

4 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

5 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

7 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

8 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya