Virus Covid-19 Baru, Oxford: Modifikasi Vaksin Selesai 7 Bulan Lagi

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 6 Februari 2021 08:21 WIB

Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko

TEMPO.CO, Jakarta - Tim di University of Oxford dan AstraZeneca di Inggris sedang mengembangkan lagi vaksin Covid-19 yang telah mereka hasilkan dan gunakan saat ini. Target mereka adalah sebuah vaksin modifikasi yang bisa mengatasi varian baru SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, yang lebih menular seperti yang telah ditemukan di negara itu juga Afrika Selatan--dan telah menyebar.

Vaksin yang lebih baru itu diperkirakan sudah akan siap sekitar tujuh bulan ke depan. "Desainnya dikerjakan dengan sangat, sangat cepat karena ini tinggal perlu menukar-nukar urutan gen protein paku virus," kata anggota tim peneliti di University of Oxford, Andrew Pollard, Rabu 3 Februari 2021.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Covid-19 Drop Lawan Virus Baru dari Afrika Selatan

Setelahnya, Pollard menerangkan, adalah melakukan produksi diikuti studi atau uji skala kecil. Saat ini, dia menerangkan risetnya sudah mulai berjalan. "Secara keseluruhan akan bisa diselesaikan dalam periode yang sangat singkat, dan musim gugur mendatang benar-benar kita bisa memiliki vaksin baru yang bisa digunakan," katanya.

Terpisah, hasil awal dari vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan menyebut kemampuan vaksin ramuan Oxford/AstraZeneca mengurangi penularan infeksi virus corona, selain juga mengurangi gejala dan tingkat keparahan infeksinya. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyanjung temuan dari studi 1 Oktober 2020 hingga 14 Januari 2021 yang dilakukan para peneliti di University of Oxford itu.

Advertising
Advertising

"Sangat hebat," kata Hancock melukiskan hasil studi itu, "Vaksin memberi jalan ke luar dari pandemi Covid-19."

Hasil studi yang belum dipublikaskan, belum mendapat peer review, itu mengindikasikan kalau dua dosis suntikan vaksin itu mampu mengurangi infeksi virus dengan atau tanpa gejala sebesar 67 persen. Satu dosis suntikannya juga didapati 76 persen efektif mencegah gejala Covid-19 selama tiga bulan, yang angkanya meningkat menjadi 82 persen setelah dua dosis suntikan.

Efikasi vaksin secara spesifik terhitung sebesar 74,6 persen kala berhadapan dengan varian virus corona B.1.1.7, varian baru virus Covid-19 yang pertama kali dideteksi menyebar di Inggris per September lalu. Bandingkan dengan efikasi 84 persen saat melawan varian yang awal.

Varian baru B.1.1.7 diketahui 17 persen lebih infektif karena mutasi pada protein paku yang dimilikinya. Namun kecemasan ilmuwan dunia lebih besar terhadap varian baru virus corona yang ditemukan menyebar dari Afrika Selatan. Sebabnya, mutasi yang diduga telah memberinya kemampuan menembus pertahanan sebagian antibodi alami yang sudah terbangun.

Belum lagi adanya virus jenis baru Covid-19 yang lain lagi dari Amerika Selatan. Juga, temuan yang lebih baru lagi di Inggris kalau varian barunya maupun yang lama mendapatkan mutasi yang sama seperti yang ada pada varian baru asal Afrika Selatan.

Baca juga:
Virus Covid-19 Jenis Baru, Pfizer dan Moderna Siapkan Suntikan Dosis Ketiga

"Kami bekerja dengan AstraZeneca untuk optimasi pasokan vaksin Covid-19 yang diperlukan jika terjadi perubahan virusnya," kata Sarah Gilbert dari University of Oxford. Dia menambahkan, "Ini adalah isu yang sama yang dihadapi seluruh pengembang vaksin, dan kami akan terus memantau kemunculan varian-varian virus baru sebagai kesiapsiagaan di masa-masa mendatang."

NEWSCIENTIST

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

13 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya