Lahar Dingin Gunung Merapi Mengancam, Yogyakarta Pantau Sungai

Minggu, 7 Februari 2021 19:14 WIB

Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu 27 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengumumkan
saat ini pada hulu Kali Boyong dan Kali Krasak yang terletak di kaki Gunung Merapi sudah terdapat endapan awan panas sekitar 262.000 meter kubik.

Baca:
Gunung Merapi Siaga, Kubah Lava Baru Ditemukan di Tengah Kawah

Intensitas hujan yang tinggi di kawasan Merapi saat ini pun, dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa menggelontorkan endapan vulkanis itu lalu memicu banjir lahar dingin dari material sisa erupsi yang ada.

Tak hanya wilayah Kabupaten Sleman yang waspada, Kota Yogyakarta pun ikut waspada karena aliran sungainya terhubung dengan sungai yang berhulu ke Merapi. Salah satunya Kali Boyong yang ke bawah terhubung langsung dengan Kali Code, sungai utama terbesar yang membelah Kota Yogyakarta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat menuturkan dengan aktivitas Merapi saat ini, kewaspadaan utama pada potensi banjir lahar dingin pada sungai di wilayah Kota Yogyakarta.

"Kami sudah mengecek 16 alat peringatan dini yang terpasang di bantaran tiga sungai Kota Yogyakarta. Semua alat berfungsi normal dan akan berbunyi jika potensi terjadi banjir," ujar Nur kepada Tempo, Minggu, 7 Februari 2021.

Advertising
Advertising

Alat EWS itu tersebar 7 unit untuk memantau Kali Code, 4 unit memantau Kali Winongo, dan 5 unit memantau Kali Gadjah Wong.

Nur mengatakan untuk memantau ketinggian sungai yang berpotensi memicu banjir itu, pihaknya juga sudah menempatkan personel pemantau secara bergantian di sejumlah posko pemantau ketinggian sungai.

Terutama di posko 1 di aliran Sungai Boyong di Ngentak Sinduharjo Ngaglik Sleman. Sungai Boyong di kaki Merapi itu menjadi hulu Sungai Code yang melintasi tengah Kota Yogyakarta.

Dari pantauan terakhir BPBD pada Sabtu 6 Februari 2021, ketinggian air yang melewati Ngentak saat itu sudah naik sekitar 1 meter dari dasar sungai.

"Kalau ketinggian air naiknya melampui 1,5 meter langsung kami bunyikan EWS agar warga bantaran sungai siaga dan bersiap dengan banjir," ujarnya.

Menurutnya apabila ketinggian air sungai di posko 1 sudah naik 70 cm saja, biasanya setengah jam kemudian sampai di aliran sungai di Kota Yogyakarta.

“Kami selalu pantau terus potensi bencana lahar dingin Gunung Merapi di sungai-sungai di kota karena Gunung Merapi sudah mengeluarkan awan panas dan kondisi musim hujan," kata Nur.

Jika ketinggian air sungai mengalami kenaikan, akan langsung dikomunikasikan melalui frekuensi radio dengan personel di bawah dan BPBD Kota Yogyakarta.

Untuk kesiapsiagaan dini menghadapi potensi bencana, BPBD Kota Yogyakarta melakukan penyiapan sarana prasarana penanganan bencana dari tingkat kota hingga Kampung Tangguh Bencana (KTB).

“Di tingkat KTB misalnya senso dan kendaraan roda tiga harus berfungsi, sehingga siap untuk menangani jika terjadi pohon tumbang. Kami bangun kewaspadaan masyarakat dan penanganan dini menghadapi bencana,” kata dia.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan dengan endapan material saat ini, masyarakat dan pemerintah daerah agar siap mengantisipasi bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, terutama hulu Kali Boyong dan Krasak.

Hanik menuturkan pada periode minggu ini (29 Januari-4 Februari 2021) terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 111 mm/jam selama 70 menit. Curah hujan tertinggi itu terjadi pada 29 Januari 2021 di Pos Kaliurang.

“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” kata Hanik.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

12 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

22 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya