Profesor Ini Sebut 2 Alasan Lansia Jangan Takut Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 Februari 2021 20:12 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia, berusia lebih dari 60 tahun) di Indonesia bergulir mulai hari ini, Senin 8 Februari 2021. Vaksinasi menggunakan Coronavac, vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech, Cina, ini masih diprioritaskan bagi kalangan tenaga kesehatan.

Kunandi Rusmi, Guru Besar Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung, mendukung pelaksanaan vaksinasi untuk lansia tersebut. Menurutnya, tidak masalah vaksin sinovac belum diuji klinis bagi lansia di Indonesia sebelumnya.

Baca juga:
Laporan dari Israel, Sebagian Lansia jadi OTG Covid-19 Pasca Vaksinasi

"Kan sudah ada hasil dari Brasil dan itu memenuhi ketentuan dari WHO untuk emergecy use of authorization," katanya saat dihubungi, Senin 8 Februari 2021. Dia menyebut efikasi vaksin sinovac khusus untuk warga lansia dalam uji di Brasil itu mencapai lebih dari 80 persen.

Selain karena data efikasi itu, Kusnandi menyatakan mendukung vaksinasi untuk lansia demi alasan kedua, yakni menekan angka kematian Covid-19. Data statistik di Indonesia, dia menerangkan, 50 persen kasus Covid-19 pada warga lansia berujung kepada kematian.

Advertising
Advertising

Itu sebabnya, Kusnandi juga meminta para lansia yang kini mendapat prioritas untuk menjalani vaksinasi untuk tidak ragu atau takut. "Jangan takut vaksinnya, tapi takut kepada penyakitnya (Covid-19)," kata dia.

Berdasarkan aturan yang ada, dia menambahkan, lansia yang boleh mendapatkan suntikan vaksin adalah yang sehat dan tidak komorbid. Artinya, Kusnandi mencontohkan, jika seorang lansia mengalami hipertensi, maka harus distabilkan dulu hingga tekanan darahnya hingga di bawah 140.

Kalau punya penyakit gula darah, indikatornya adalah hemoglobin A1c di atas 7,5 tidak boleh disuntik vaksin. "Berobat dulu," ujarnya.

Meja-meja pemeriksaan di setiap lokasi vaksinasi sejatinya, kata Kusnandi, akan memastikan syarat itu dijalankan. Ada empat meja dan yang keempat digunakan untuk seseorang yang telah disuntikkan dosis vaksin menunggu selama 30 menit. Ini sebagai antisipasi jika ada efek samping parah yang dialami si penerima vaksin.

"Setiap reaksi yang berat itu, kalau ada, pasti akan datang dalam 30 menit pertama," katanya sambil menambahkan parameter-parameter seperti batas tekanan darah dan HbA1C itu mengikuti penetapan oleh para ahli penyakit dalam.

Baca juga:
Korea Selatan Didesak Hati-hati Gunakan Vaksin AstraZeneca untuk Lansia

Dia menekankan pentingnya lansia juga menerima dosis vaksin Covid-19 agar mereka terhindar dari infeksi fatal dari virus tersebut. "Yang penting dia tidak sedang komorbid."

Berita terkait

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

1 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

2 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

3 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

4 hari lalu

UTBK Hari Kedua di UPI Bandung Mulus, Gangguan Teknis Tak Terulang

SNPMB jelaskan gangguan teknis yang mengganggu pelaksanaan UTBK hari pertama di banyak lokasi. Laporan dikelompokkan ke dalam 2 kategori.

Baca Selengkapnya