Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

78 atau 50 Persen Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil? Ini Penjelasannya

Reporter

image-gnews
Menteri Kesehatan negara bagian Sao Paulo Brasil, Jean Gorinchteyn, memegang sekotak vaksin Covid-19 CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech saat pesawat yang membawa kontainer dengan 5,5 juta dosis tiba di Bandara Internasional Viracopos, di Campinas, Brasil 24 Desember 2020.[REUTERS / Amanda Perobelli]
Menteri Kesehatan negara bagian Sao Paulo Brasil, Jean Gorinchteyn, memegang sekotak vaksin Covid-19 CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech saat pesawat yang membawa kontainer dengan 5,5 juta dosis tiba di Bandara Internasional Viracopos, di Campinas, Brasil 24 Desember 2020.[REUTERS / Amanda Perobelli]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Brasil mengatakan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama Sinovac Biotech Ltd dari Cina memberi tingkat efikasi 50,38 persen dalam mencegah kasus positif Covid-19. Vaksin Sinovac itu masih di ambang batas yang dipersyaratkan regulator global untuk bisa disetujui digunakan secara darurat di negara itu--namun jauh di bawah yang diumumkan pekan lalu yang sebesar 78 persen.

Dalam sebuah konferensi pers Selasa, 12 Januari 2021, pejabat pemerintahan Sao Paulo dan tim peneliti dari Institut Butantan menerangkan kalau mereka membagi seluruhnya enam kasus positif Covid-19 yang muncul selama uji klinis. Keenamnya adalah asimptomatik (OTG), sangat ringan, ringan, sedang (2 level), dan parah. Dua kasus yang pertama dianggap tak perlu perawatan di rumah sakit.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Sinovac di Indonesia 65 Persen, Epidemiolog Beberkan konsekuensinya

Angka efikasi 78 persen dikalkulasi dengan hanya memperhitungkan kasus Covid-19 ringan, sedang dan parah. Ketika kasus infeksi sangat ringan dan OTG yang muncul di antara 13 ribu peserta uji klinisnya itu ikut diperhitungkan, tingkat efikasi drop menjadi 50,4 persen. Mereka terdiri dari 167 kasus Covid-19 di antara penerima suntikan plasebo dan 85 yang menerima suntikan vaksin.

Beberapa ilmuwan dan pengamat kebijakan di Brasil mengecam Butantan yang dianggap merilis datanya sepotong-sepotong sehingga membangkitkan rasa tidak percaya. Padahal situasi di negara itu telah sebelumnya diperparah dengan skeptisisme Presiden Jair Bolsonaro hanya karena asal negara yang mengembangkan vaksin Sinovac.

"Kita butuh komunikator yang lebih baik," kata Gonzalo Vecina Neto, professor kesehatan masyarakat di University of Sao Paulo, juga eks Direktur Anvisa--BPOM di Brasil. Menurutnya, data CoronaVac, vaksin Sinovac, yang mengecewakan adalah pukulan terkini untuk upaya vaksinasi di Brasil, negara yang telah melaporkan 200 ribu angka kematian sepanjang pandemi Covid-19 atau terbesar di luar Amerika Serikat.

Ricardo Palacios, Direktur Butantan, tetap menyatakan vaksin itu mampu menurunkan intensitas wabah Covid-19. Menurutnya, relatif rendahnya efikasi karena uji klinis dilakukan di antara tenaga kesehatan sebagai kelompok yang paling berisiko tertular virus itu.

Alasan lainnya adalah dua dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam interval yang berdekatan. Dan bahwa kasus yang sangat ringan termasuk pencapaian dari vaksin tersebut. "Ketika Anda memperpedek jarak antar dosis, Anda menurunkan respons imun tubuh," kata Palacios.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Regulator kesehatan di Brazil dan WHO mensyaratkan sebuah vaksin Covid-19 yang dikembangkan secara cepat bisa digunakan dalam kerangka penggunaan darurat dengan minimal efikasi 50 persen. Tingkatan efikasi ini perlu diketahui untuk menetapkan berapa banyak populasi yang harus divaksinasi untuk menghentikan penyebaran virus.

"Kita memiliki vaksin yang baik. Ini bukan yang terbaik di dunia, bukan yang ideal, tapi ini vaksin yang baik," kata Natalia Pasternak, pakar mikrobiologi dan direktur di Instituto Questao de Ciencia.

Efek samping paling banyak dilaporkan, menurut Butantan, adalah pegal, sakit kepala dan kelelahan. Tidak ada reaksi lain yang dianggap serius. Sebanyak tujuh orang dari kelompok penerima plasebo harus dirawat di rumah sakit. Sedang suntikan vaksin disebut terbukti 100 persen mencegah kasus infeksi parah meski angkanya disadari tak signifikan.

Pemerintahan Sao Paulo yang berencana memulai vaksinasi terhadap 46 juta warganya pada 2 Januari mendatang telah menstok sekitar 11 juta dosis vaksin Sinovac itu. Kementerian Kesehatan telah meneken kesepakatan pembelian 100 juta dosis dari Butantan, selain yang sudah lebih dulu disepakati dengan AstraZeneca.

Baca juga:
Presidennya Skeptis, Jumlah Warga Tolak Vaksin Covid-19 Bertambah di Brasil

Hingga kini, mereka masih menunggu regulator kesehatan di Brasil meninjau hasil efikasi itu untuk izin penggunaan darurat.

BLOOMBERG | ASIA NIKKEI | REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

19 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

29 hari lalu

Cha Eun Woo. Instagram.com/@eunwo.o_c
Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.


Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

35 hari lalu

Robinho. REUTERS/Darren Staples
Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

40 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

50 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

53 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Mercado Municipal de So Paulo dan Museu de Arte de So Paulo, Brasil, lewat unggahannya di Instagram @smindrawati, Ahad, 3 Maret 2024. (Sumber: Instagram)
Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.


Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

55 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pejabat eselon I Kemenkeu memaparkan kinerja APBN Kita edisi Desember 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 15 Desember 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat melanjutkan tren defisit dengan nilai Rp35 triliun per 12 Desember 2023. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.


Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

55 hari lalu

Menjelang sesi kedua agenda Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di So Paulo - Brasil, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Presiden Asian Infrastructure Investment Bank atau AIIB, Jin Liqun.  (Sumber: Instagram @smindrawati)
Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global


Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

57 hari lalu

Hadiri G20, Sri Mulyani Nilai Perekonomian RI Mirip dengan Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya kemiripan perekonomian antara Indonesia dan Brasil. Apa saja?


Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Jair Bolsonaro. REUTERS/Evelyn Hockstein
Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.