Tamu Kedua Tiba di Planet Mars, Tianwen-1 dari Cina

Reporter

Terjemahan

Kamis, 11 Februari 2021 06:14 WIB

Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina (CNSA) merilis gambar wahana penjelajah Mars Tianwen-1, yang diambil di tengah penerbangan, saat Hari Nasional Cina yang bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur pada 1 Oktober 2020. Kredit: Xinhua/CNSA

TEMPO.CO, Jakarta - Planet Mars kedatangan tamu lagi dari Bumi. Misi Tianwen-1 dari Cina telah memasuki orbit dalam pelukan gaya gravitasi Planet Merah itu, menyusul Al-Amal (Harapan) dari Uni Emirat Arab. Kedatangan keduanya hanya selisih sehari.

"Tianwen-1 telah memasuki orbitnya di Mars, tepat seperti yang telah dirancang," kata Zhang Rongqiao, ketua tim desainer misi eksplorasi Mars di Badan Antariksa Cina, Rabu malam 10 Februari 2021.

Baca juga:
Misi Al-Amal dari Uni Emirat Arab Sukses Masuki Orbit di Planet Mars

Tianwen-1 adalah misi antarplanet yang kedua oleh Badan Antariksa Cina atau yang pertama yang dilakukannya tanpa kolaborasi dengan mitra dari negara lain. Misi yang namanya berarti 'pertanyaan untuk surga' ini sekaligus yang paling kompleks di bandingkan Al-Amal maupun Perseverance--misi dari NASA, Amerika Serikat, yang dijadwalkan segera bergabung di Mars pekan depan.

Sampai di orbit, seperti yang dilakukan Al-Amal, barulah tahap pertama dari misi Tianwen-1 di Mars. Meluncur menumpang roket terbesar Cina Long March-5 dari situs peluncuran Wenchang di Hainan pada 23 Juli lalu untuk melesat sejauh 475 juta kilometer, misi wahana antariksa ini terdiri dari tiga bagian: pengorbit, pendarat, dan penjelajah.

Advertising
Advertising

Roket Long March 5 Y-4t, yang membawa pesawat antariksa bernama Tianwen-1 saat lepas landas dari Pusat Peluncuran Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, Cina, 23 Juli 2020. Beberapa waktu lalu Uni Emirat Arab sukses meluncurkan roketnya dari Jepang ke Mars. Xinhua/Cai Yang

Bagian pertama dari misinya kini sudah dimulai yaitu mengorbit mengelilingi Mars dengan aman. Tianwen-1 kini akan melakukan beberapa koreksi orbital sebelum benar-benar memasuki orbit yang menjadi pangkalan sementaranya. Orbit berbentuk elips dengan jarak terdekat ke permukaan Mars sejauh 400 kilometer dan waktu tempuh satu putarannya butuh 10 hari.

Berikutnya adalah memulai persiapan untuk mengirim pendarat ke permukaan planet api dalam mitologi Cina itu. Tim ilmuwan Tianwen-1 telah memilih lokasi untuk bagian misi ini yakni di sebuah situs yang disebut Utopia Planitia--kawasan yang sama di mana pendarat NASA Viking 2 pernah mendarat pada 1976.

Dari orbitnya nanti, Tianwen-1 pertama-tama akan mengambil gambar-gambar kawasan itu untuk memastikan kondisinya aman sebelum kemudian merilis pendarat. Pada waktunya nanti, wahana pendarat akan diterjunkan dibantu perisai panas berbentuk cone dan sebuah parasut untuk menahan lajunya. Sistem roket lalu akan dinyalakan untuk membantunya duduk dengan apik di atas landasan yang dipilih.

Misi Mars Cina Tianwen-1, yang dijadwalkan diluncurkan Juli 2020, akan mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah roda enam. Kredit: CNSA

Proses itu diharap terjadi Mei mendatang, memberi waktu yang cukup sebelumnya untuk persiapan dari bagian yang dianggap terberat dari misi tersebut. Akhirnya, jika semua berjalan sesuai rencana, wahana pendarat itu ganti akan merilis sebuah penjelajah bertenaga matahari.

Wahana ketiga ini akan bertualang di daratan berdebu Mars selama sekitar 90 hari. Dia akan dilengkapi rangkaian kamera, radar bawah tanah, detektor medan magnetik, stasiun cuaca, dan instrumen pengukur komposisi kimia batuan dan debu.

Baca juga:
Miliki Sampel Batu dari Bulan, Ini yang Akan Dilakukan Cina

Bersama instrumen investigasi dari yang ada di orbiter, penjelajah akan membantu penelitian pencarian sumber-sumber air dan es di Mars. Mereka juga akan membangun basis untuk misi yang lebih kompleks di masa mendatang, termasuk rencana misi membawa pulang sampel batuan untuk dianalisis di Bumi pada akhir dekade ini.

XINHUA | NEWSCIENTIST

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

3 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

6 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

22 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

1 hari lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya