Banjir Lahar Gunung Semeru Lagi, Warga Sekitar Diminta Hati-hati
Reporter
David Priyasidarta (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 12 Februari 2021 20:58 WIB
TEMPO.CO, Lumajang - Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali terjadi, Jumat sore, 12 Februari 2021. Ini menyusul yang pernah terjadi sebelumnya pada Senin sore lalu dan viral di media sosial karena sampai menggulung satu mobil yang sedang parkir di tepi sungai.
Banjir lahar sore tadi pun dibagikan informasinya lewat video yang beredar di Lumajang. Alirannya deras dan dan luas, mirip yang terjadi Senin lalu. "Hati-hati...hati-hati..," bunyi suara seorang di dalam video itu.
Baca juga:
Detik-detik Mobil Digulung Banjir Lahar Gunung Semeru
Sebelumnya, adanya banjir lahar dingin itu juga terpantau seismograf Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Menyebutnya sebagai getaran lahar hujan, Petugas Pos PGA Semeru, Liswanto, menyatakan getaran itu mendominasi hasil rekaman seismograf sore tadi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TEMPO, laporan kegempaan menunjukkan adanya gempa letusan dan embusan. Gempa letusan tercatat 14 kali dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi 55-107 detik. Sementara, gempa embusan tercatat sekali dengan amplitudo 5 mm dan durasi 33 detik.
Getaran banjir atau lahar hujan terekam sekali dengan amplitudo 40 mm dan durasi hingga 7.200 detik atau dua jam.
Status aktivitas gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tetap di level II atau waspada. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat, pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Semeru.
Khusus arah bukaan kawah di sektor Tenggara - Selatan, radius baahaya sampai 5 kilometer. Masyarakat diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. Masyarakat juga diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
Baca juga:
Begini Erupsi Gunung Raung di Jawa Timur Dilihat dari Satelit
Masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan juga mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal ini mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.