Geliat Kendaraan Listrik Indonesia, Riset Kampus Fokus ke 3 Hal Ini

Minggu, 14 Februari 2021 21:17 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri peluncuran motor listrik untuk kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 16 Desember 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Bandung - Penelitian kendaraan listrik kini masih berlangsung di kelompok jaringan lima perguruan tinggi negeri. Tiga fokus penelitian mereka di kampus adalah aturan teknis, teknologi moda, dan baterai. Dana risetnya dari pemerintah juga industri otomotif.

Anggota Tim Kendaraan Listrik Institut Teknologi Bandung (ITB) Martinus mengungkap itu pada Sabtu 13 Februari 2021. Untuk fokus kajian yang pertama yakni aturan teknis dikaitkan dengan kebijakan kendaraan listrik di Indonesia. Perkiraan targetnya aturan itu akan dikeluarkan pada Oktober-November 2021.

"Salah satu yang ditunggu perguruan tinggi yaitu skema kerja sama riset kendaraan listrik dengan industri otomotif," katanya sambil menambahkan, “Kalau dia (industri) melibatkan riset dan pengembangan kampus, akan dapat super tax reduction sampai 200 persen.”

Untuk fokus kedua, beberapa purwarupa dengan beragam moda listrik yang sudah dihasilkan tim peneliti di kampus telah dikembangkan industri seperti sepeda motor listrik. Termasuk ITB, Martinus menuturkan, selama setahun ini tengah menjalin kerja sama dengan sebuah perusahaan otomotif. “Untuk pembuatan mobil listrik hybrid yang murah.”

Konsorsium riset lima kampus itu dipimpin Institut Teknologi Bandung, kemudian Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Dana risetnya dari pemerintah pada 2020 sekitar Rp 20 miliar. "Tahun ini diperkirakan ada peningkatan," kata Martinus.

Advertising
Advertising

Fokus ketiga dari riset kendaraan listrik yang dilakukan bersama jaringan lima kampus yaitu baterai. Sejauh ini harga baterai masih jadi tantangan untuk pembuatan kendaraan listrik. “Ini yang diriset di kampus bagaimana caranya agar harga kendaraan listrik tidak terlalu jauh dengan kendaraan berbahan bakar minyak,” ujar Martinus.

Mengikuti harga pasaran dunia, tren baterai listrik menurutnya terus turun setiap tahun seiring dengan perkembangan teknologi. Awal 2010, misalnya, harganya US$ 1160 per kilowatt jam, kemudian turun drastis pada 2018 menjadi US$ 176. “Target risetnya sampai harga baterai turun 10 persen atau US$ 100 per kwh sudah kompetitif,” kata dia.

Komposisi besar di baterai Lithium untuk kendaraan listrik itu kata Martinus, diantaranya kobalt sekitar 7 persen, nikel (16 %), mangan (6%), tembaga (16%), dan aluminium hasil olahan dari bauksit (8%). Ketersediaan unsur baterai itu melimpah jumlahnya di Indonesia.

Baca juga:
Itenas Kembangkan Mobil Listrik Militer, Diberi Meriam Peluru 3 Kilogram

Permintaan baterai kendaraan listrik diperhitungkan akan segera meningkat sekitar 2023-2024 dengan pertumbuhan mencapai 12 persen pada 2025 dan 23 persen pada 2030. “Ini berpotensi menjadi salah satu sumber penghasil terbesar devisa negara Indonesia kelak,” kata Martinus.

Berita terkait

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

13 menit lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

22 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

3 jam lalu

Antusiasme Masyarakat Meningkat di Hari Ketiga Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024

Tahun ini, Periklindo Electric Vehicle Show 2024 menyediakan booth khusus bagi pelaku akademisi.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

5 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

5 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

21 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

1 hari lalu

Keterbatasan Tak Jadi Penghalang, 120 Peserta Difabel Ikuti UTBK SNBT 2024 di UI

UI menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra dalam UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

1 hari lalu

3 Juta Unit Kendaraan Listrik BYD Terjual di Cina Tahun Lalu, Kini Merambah Penjualan di Indonesia

BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan mendirikan pabrik berkapasitas 150.000 unit dan membuka cabang-cabang di Indonesia

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya