Alat Baru Rapid Test Antigen dari Mataram, Ini Data Hasil Ujinya

Reporter

Antara

Jumat, 26 Februari 2021 10:49 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah (kedua kiri), didampingi Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mulyanto (kanan), Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri (kiri) menunjukkan alat rapid test antigen yang diberi nama Enram di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Kamis 25 Februari 2021. (ANTARA/Nur Imansyah).

TEMPO.CO, Jakarta - Enram, inovasi alat rapid test antigen baru, diluncurkan di Nusa Tenggara Barat, Kamis 25 Februari 2021. Alat ini diklaim memiliki akurasi dan sensitivitas tinggi dibandingkan dengan alat uji swab PCR. Tingkat akurasi disebutkan sampai 91 persen.

Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Mulyanto, mengatakan alat diproduksi dalam laboratoriumnya di Mataram lalu dievaluasi hasilnya di Universitas Mataram. Enram, dipastikannya, telah melalui proses seperti validasi dan uji lainnya.

Untuk menguji tingkat akurasinya, alat ini dibandingkan dengan sampel virus menggunakan PCR dan antivirus yang telah beredar atau komersil lainnya. Hasilnya, Mulyanto mengatakan, "Sangat memuaskan."

Laboratorium Hepatika Bumi Gora, disebut Mulyanto, pernah terlibat membuat alat rapid test antibodi bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Enram dirintisnya sendirian menggandeng Universitas Mataram setelah ditantang Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, untuk membuat inovasi di daerah asal.

Mulyanto mengklaim kalau sensitivitas dan spesivisitas Enram lebih baik daripada salah satu alat tes cepat yang sudah beredar di pasaran di tanah air. Akurasi atau sensitivitas sekitar 91 persen, dengan spesivisitas sekitar 96 persen.

Advertising
Advertising

"Artinya, dapat mendeteksi paling tidak dari 100 pasien positif, sejumlah 91 orang yang dapat dideteksi dengan produk ini," katanya lagi sambil menambahkan, "Kalau tidak dapat dideteksi dengan alat ini, artinya jumlah virusnya sangat rendah dan tidak menular."

Selain itu juga, tes dengan Enram disanjungnya bisa lebih murah. Ongkos bisa ditekan sampai kurang lebih Rp 100 ribu sekali tes dan dapat langsung mendapatkan hasil sekitar 15 menit.

Ketua Tim Peneliti dari Rumah Sakit Universitas Mataram, Muhammad Rizki, menjelaskan yang dikerjakannya adalah, di antaranya, uji validasi dengan membandingkan sampel yang sama dengan produk komersial. Selain juga perbandingan dengan PCR. Hasilnya, dianggap sesuai untuk hasil pemeriksaan yang positif maupun negatif.

Baca juga:
Rapid Test Antigen Enram Asli NTB, Gubernurnya Terkejut

"Artinya, hasil deteksi produk komersial, dapat dideteksi oleh produk alat rapid test antigen yang dikembangkan oleh Hepatika," katanya.

Berita terkait

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

3 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

4 jam lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

8 jam lalu

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

Isu sindikat joki kembali mewarnai pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini. Berikut cara UPN Jatim dan UGM mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

1 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

3 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

3 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

3 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya