RDF Cilacap Mampu Olah Sampah 140 Ton Sehari, Hasilkan Energi Terbarukan

Reporter

Jamal A Nashr

Editor

Erwin Prima

Rabu, 3 Maret 2021 16:25 WIB

RDF Jeruk Legi Kabupaten Cilacap mampu mengolah sampah hingga 140 ton dalam sehari. Kredit: Twitter/Ditjen Cipta Karya

TEMPO.CO, Semarang - Tempat Pengelolaan Sampah Refuse Derived Fuel atau RDF Jeruk Legi Kabupaten Cilacap mampu mengolah sampah hingga 140 ton dalam sehari. Pengelolaan sampah yang dianggap mampu menghasilkan energi baru terbarukan tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Cilacap, PT Unilever, dan PT Solusi Bangun Indonesia.

Baca:
GeNose C19 Pendeteksi Covid-19 Cukup 2 Menit

Cara kerja RDF diawali dengan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah kemudian dicacah dan dikeringkan. Ketika proses pengeringan, sampah ditutup bio membran dan memakan waktu selama tujuh hari. Setelah 21 hari sampah memasuki proses pengayaan.

Setelah kadar airnya minimal, berkisar antara 20-25 persen, sampah siap digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Industri yang bisa memanfaatkan RDF sebagai bahan bakar antara lain pabrik semen dan pembangkit listrik tenaga uap.

Pakar teknologi lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Enri Damanhuri menyebut RDF cocok untuk pengelolaan sampah di Indonesia. Menurut dia, sampah di Indonesia sebagian besar merupakan organik yang mudah mengering secara alami. "Akan timbul panas secara alami untuk mengeringkan sampah," kata dia pada Rabu, 3 Maret 2021.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengungkapkan, tahun lalu wilayahnya memiliki potensi sampah 917 ton per hari. Menurut dia, RDF telah beroperasi sejak Agustus tahun lalu dengan kapasitas 120 ton per hari. "Dan terus mengalami peningkatan kapasitas rata-rata menjadi 140 ton per hari," kata dia. "Menghasilkan RDF 42 ton per hari."

Advertising
Advertising

Dia mengaku terus berupaya meningkatkan kapasitas RDF hingga 200 ton per hari. Langkah tersebut dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga dari swasta. "Ini juga meningkatkan pendapatan asli daerah," sebut Tatto.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengungkapkan pemerintah mentargetkan dibangun 10 RDF tahun ini. Daerah lokasi pembangunan RDF adalah yang memiliki industri semen atau PLTU. "Di Indonesia ada 52 PLTU dan 34 industri semen," sebut dia.

Da menyebut ada sejumlah daerah yang telah menjajaki kemungkinan pendirian RDF seperti Kabupaten Cilacap. "Daerah yang sudah komunikasi, yaitu Kupang, Sukabumi, Padang, Banda Aceh, Sumsel," kata Novrizal.

Direktur Manufaktur PT Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo menuturkan perusahaannya menyerap sampah hasil olahan RDF antara 40 sampai 60 dalam sehari. RDF tersebut digunakan untuk bahan bakar produksi di perusahaannya. "Menggantikan batu bara 3-4 persen," ucap dia.

Head of Corporate Affairs & Sustainability PT Unilever Indonesia Nurdiana B. Darus mengatakan pihaknya tak hanya berupaya mengurangi sampah di hilir, tapi juga dilakukan di hulu dengan memberi literasi kepada masyarakat. Kemasan produk PT Unilever juga terus dikembangkan agar ramah lingkungan. "Kami mengurangi plastik dan packaging kami bisa didaur ulang," katanya.

JAMAL A. NASHR

Berita terkait

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

13 jam lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

14 jam lalu

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF Plant sebagai Strategi Baru Kurangi Sampah

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan strategi baru untuk mengelola sampah, yakni RDF Plant, yang mengubah sampah menjadi energi.

Baca Selengkapnya

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

1 hari lalu

Cerita Startup Sampangan Ciptakan Produk dari Sampah, Dapat Hibah Rp 3 Miliar di Philanthropy Asia Summit 2024

Startup Sampangan produksi karbon aktif dan asap cair dari berbagai jenis sampah peroleh pendanaan 250 ribu dolar Singapura atau hampir Rp 3 miliar

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

1 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

1 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

2 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

3 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

5 hari lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

5 hari lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya