Berita Terkini Covid-19 Global: Brasil Ambil Alih Posisi India

Reporter

Terjemahan

Minggu, 14 Maret 2021 03:24 WIB

Sejumlah peserta memegang lilin sebelum melarungkan lentera di atas air yang telah dituliskan nama-nama orang yang telah meninggal akibat Virus COVID-19, dalam upacara Jepang "Tooro Nagashi" di Brasilia, Brasil, 30 November 2020. REUTERS/Adriano Machado

TEMPO.CO, Jakarta - Brasil telah mengambil alih posisi India sebagai negara penyumbang jumlah kasus positif Covid-19 terbesar kedua di dunia di bawah Amerika Serikat. Per artikel ini dibuat, negara terbesar di Amerika Latin itu telah mencatat lebih dari 3.363.380 kasus, melampaui India yang sebanyak 3.333.728 kasus.

Angka kematiannya juga 'menggila'. Sepanjang tiga bulan terakhir Brasil dilaporkan telah mencatat hampir 100 ribu kematian Covid-19. Jumlah itu menjadikan total sudah lebih dari 275 ribu nyawa di negara itu yang sudah melayang karena infeksi virus corona SARS-CoV-2.

Angka kematian tersebut juga yang terbesar kedua di dunia saat ini setelah Amerika Serikat. Negara adi daya ini telah melaporkan 29.357.116 kasus Covid-19 di mana hampir 536 ribu di antaranya meninggal.

Di Brasil, situasi saat ini dilukiskan sebagai bab terparah dari 13 bulan masa pandemi Covid-19. "Negara ini tidak punya pemerintahan. Covid-19 telah mengambil alih negara ini," kata eks Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengkritik cara Presiden Jair Bolsonaro menangani wabah penyakit tersebut.

Rumah sakit dan layanan ICU di seluruh negeri itu hampir penuh. Para gubernur dan wali kota juga menyerukan pembatasan lebih ketat untuk berupaya menghambat penularan infeksi virus. Ini seperti yang dilakukan di Sao Paulo.

Advertising
Advertising

"Brasil sedang kolaps," kata Gubernur Joao Doria saat mengumumkan lockdown baru di Sao Paulo, Kamis. Doria adalah juga musuh politik Bolsonaro.

Pernyataan Doria berbeda dari Menteri Kesehatan Brasil EduardoPazuello sehari sebelumnya yang menyatakan rumah sakit-rumah sakit tidak akan kolaps. Menurutnya, gelombang baru Covid-19 di negaranya saat ini disebabkan penyebaran varian baru corona--bukan karena salah penanganan pemerintah.
Jesem Orellana, epidemiolog dari Manaus, Amazon, kota di mana rumah sakitnya belum lama ini mengumumkan kehabisan stok oksigen karena lonjakan pasien, tak yakin mutasi virus sebagai faktor utama penyebab.
"Dari sudut pandang politik memang sangat mudah untuk menyalahkan varian baru virus," katanya, "Tapi kita semua tahu bahwa varian paling berbahaya adalah bagaimana epidemi ini telah salah diantisipasi."
Sementara itu, Presiden Jair Bolsonaro berikukuh menolak lockdown Covid-19 dan memilih upaya-upaya penyelamatan ekonomi. "Berapa lama lagi ekonomi kita bisa bertahan? Jangan sampai semua ini runtuh," kata dia, Kamis.
JHU | GUARDIAN | CNN

Berita terkait

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

9 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

14 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

15 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

15 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

15 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

17 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya