Kepala Eijkman Bicara Varian Baru Covid-19 di Indonesia dan Kemampuan Vaksin

Rabu, 17 Maret 2021 09:14 WIB

Seorang teknisi laboratorium mempersiapkan media tumbuh virus di Eijkman Institute, Jakarta, Indonesia 31 Agustus 2016. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan varian Covid-19 yang muncul di Indonesia. Menurutnya, varian Covid-19 bisa saja ditemukan di beberapa negara, tapi pihaknya juga harus mempunyai data sendiri.

Baca:
Tercepat, Eijkman Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih ke Bio Farma Akhir Maret

“Artinya kita mesti tahu di negara kita ada berapa varian itu, selama bukan menjadi yang dominan di negara kita. Supaya vaksin yang ada bisa dipakai,” ujar dia melalui sambungan telepon, Selasa, 16 Maret 2021.

Sebelumnya diberitakan LBM Eijkman menyatakan ada 48 jenis virus mutasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Indonesia sejak 2020. Dia tidak menjelaskan detail dari varian tersebut, hanya menyebutkan adanya varian B.1.1.7 yang baru ditemukan tujuh isolat dan N439K yang sudah ditemukan sejak November 2020.

“Kalau varian saya tidak begitu hafal, tapi bisa kita lihat dari grade atau kelompoknya, bukan varian. Memang ada pergeseran ya. Di dunia juga begitu,” kata Amin.

Amin yang juga Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan jika awal tahun lalu dominasinya adalah SARS-CoV-2 grade L, S, dan O, sementara jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu didominasi grade G dan turunannya, termasuk GR dan GH.

Advertising
Advertising

“Sekarang yang terbaru B.1.1.7, itu termasuk grade GR, tapi intinya semuanya G,” tuturnya.

Sampai saat ini di dunia, meskipun banyak varian-varian baru SARS-CoV-2 belum ada rekomendasi untuk mengubah dan menyesuaikan vaksinnya. Sehingga, Amin berujar, vaksin yang ada masih bisa digunakan dan mampu melawan virus.

Menurut peraih gelar Ph.D dari Osaka University/Kobe University itu, jika terjadi perubahan yang ekstrem seperti halnya vaksin influenza, kemungkinan nanti akan ada rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk vaksin Covid-19. “Jadi nanti, untuk daerah tertentu misalnya vaksinnya harus pakai vaksin X, daerah lain vaksin Z, itu mungkin saja kalau memang diperlukan,” kata pria kelahiran Semarang, 67 tahun lalu itu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya