Vaksin Covid-19 Buatan Cina yang Kelima: Dosis 3 Kali Suntik

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 20 Maret 2021 17:18 WIB

Seorang anggota staf bekerja memantau jalur produksi vaksin COVID-19 di Institut Produk Biologi Beijing dari China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm, selama kunjungan di Beijing, Cina 26 Februari 2021. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah memiliki lima macam vaksin Covid-19 per pekan ini. Izin penggunaan darurat untuk vaksin yang kelima diberikan kepada Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co. dan Akademi Ilmu Pengetahuan Cina. Tim ilmuwannya dipimpin George Gao, Kepala Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit Cina, yang mengembangkan vaksin dengan teknik berbeda daripada yang lain.

Akademi Ilmu Pengetahuan Cina , dalam pernyataannya Selasa lalu, mengatakan bahwa otoritas kesehatan di negara itu telah memberi izin penggunaan darurat pada 10 Maret 2021. Izin diberikan sekalipun vaksin bernama ZF2001 itu belum melalui uji klinis fase 3--uji final melibatkan relawan dalam jumlah massal. Ini juga dilakukan terhadap empat jenis vaksin lainnya dari Sinopharm (2), CanSino, dan Sinovac.

Baca juga:
Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Kasus Fatal Penggumpalan Darah Bertambah

Uji klinis tahap 3 vaksin Anhui masih berjalan di Cina, Ekuador, Indonesia, Pakistan, dan Uzbekistan dengan jumlah relawan disebut total 29 ribu orang. Uzbekistan malah telah lebih dulu memberikan izin untuk vaksin itu untuk bisa langsung digunakan luas di dalam negerinya sejak awal Maret.

Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengklaim vaksin telah terbukti aman, tanpa reaksi berlawanan yang serius, dan mampu membangkitkan antibodi yang memicu kekebalan tubuh melawan Covid-19. Bukti berdasarkan hasil dari uji klinis 1 dan 2 yang telah diselesaikan Oktober tahun lalu. Adapun tentang uji klinis tahap 3, disebutkan, "sedang berjalan dengan mulus."

Advertising
Advertising

Ahli vaksin dari Shanghai, Tao Lina, mengatakan ZF2001 memiliki keuntungan karena lebih mudah dan murah untuk produksi massalnya. Vaksin dengan platform subunit protein rekombinan ini dikembangkan mirip pada vaksin hepatitis B juga flu ini yang tidak membutuhkan pabrik serta laboratorium dengan tingkat keselamatan tertinggi.
Penyimpanan dan distribusinya bisa dalam suhu kulkas biasa, 2-8 derajat Celsius.

Semua itu dinilai bisa menekan harga vaksin dan ongkos distribusinya oleh pengguna. "Ketika sebuah pemerintah membeli vaksin Covid-19, pertimbangan harga tak bisa diabaikan," kata Tao Lina.

Catatannya, dibandingkan dengan vaksin Covid-19 lainnya dari dalam maupun luar Cina, vaksin baru ini diberikan dalam tiga dosis atau tiga kali penyuntikan--masing-masing berjarak 28 hari. Teknik dan platform subunit protein rekombinan juga yang pertama bagi vaksin Covid-19 yang telah mendapat izin penggunaan darurat.

"Tapi tingkat efektivitas vaksin ini bisa dibandingkan dengan vaksin protein rekombinan dan vaksin mRNA di dunia," bunyi pernyataan Anhui kepada Kantor Berita Xinhua.

Baca juga:
Uji Vaksin Anhui dari Cina Butuh 4 Ribu Relawan di Bandung dan Jakarta

Berdasarkan laporan Anhui Daily, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical telah menyiapkan kemampuan berproduksi dengan kapasitas 300 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun, atau vaksinasi 100 juta orang. Dijanjikan tambahan enam pusat produksi lain hingga akhir September ini dengan tambahan kapasitas produksi 600 juta dosis per tahun.

NYTIMES | CGTN | XINHUA

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

7 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

17 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

18 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya