Relawan Uji Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19 Jadi 95 Orang

Selasa, 23 Maret 2021 00:56 WIB

Sukarelawan uji klinis vaksin SARS-CoV-2 menunggu giliran penyuntikan vaksin di Puskesmas Ciumbuleuit, Bandung, Jumat, 14 Agustus 2020. Penyuntikan vaksin terhadap relawan akan dilakukan secara bertahap dan pemantauan akan terus dilakukan hingga minggu ketiga bulan Desember. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Jumlah peserta uji klinis vaksin Sinovac di Bandung yang terinfeksi virus corona Covid-19 ternyata bertambah. Dari 25 orang yang diungkap pertengahan Januari lalu, jumlahnya kini 95 orang.

Pertengahan Januari lalu adalah periode tiga bulan riset uji klinis yang hasilnya menyodorkan angka efikasi vaksin buatan Cina itu yang sebesar 65,3 persen. Sedang saat ini menginjak usia riset uji klinis enam bulan, bertepatan dibukanya data peserta uji yang menerima vaksin dan yang hanya menerima plasebo.

“Baik yang dapat plasebo maupun yang dapat vaksin, dikumpulin ya 95 orang sampai hari ini,” kata Ketua Tim Riset Kusnandi Rusmil menerangkan jumlah peserta uji klinis yang telah tertular Covid-19, Senin 22 Maret 2021.

Kusnandi tak merinci 95 kasus tersebut berapa dari kelompok penerima vaksin dan berapa dari antara penerima plasebo. Namun dia menyebut angka efikasi vaksin yang diuji setelah enam bulan ini tak berubah, yakni 65 persen.

"Artinya yang mempunyai kekebalan setelah diimunisasi 65 persen. Dibawah itu tidak kebal walaupun dia itu dapat vaksin,” kata Kusnandi.

Advertising
Advertising

Kusnandi mengungkap itu saat berada di Puskesmas Garuda dengan agenda mengambil sampel darah para relawan uji klinis untuk mengukur antibodi di bulan keenam pasca suntikan dosis pertama vaksin. Dia juga menyebutkan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta riset diperpanjang enam bulan lagi.

Menurut Kusnandi, permintaan perpanjangan uji klinis tersebut untuk mempelajari lebih detil efek dari vaksin yang diberikan. “Karena penyakit ini baru satu tahun ya, jadi kita masih pelajari dengan teliti. Masih banyak pertanyaan besar, jadi WHO minta semuanya di ambil darah lagi nanti,” kata dia sambil menambahkan permintaan wajib dipenuhi.

Kusnandi mengatakan, WHO juga meminta relawan nantinya mendapat suntikan booster. Dasarnya, vaksinasi yang sudah diberikan tidak berarti memberi kekebalan terhadap Covid-19 seumur hidup.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Covid-19 Bukan Harga Mati, Begini Kalkulasinya

Profesor bidang kedokteran anak itu menyamakan dengan virus influenza yang selalu berubah. "Jadi influenza itu kalau kita diimunisasi, setahun sekali kan, sekarang ini tiap tahun ganti, tiap tahun ganti, barangkali ini sama,” kata dia.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

8 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

14 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

1 hari lalu

Aplikasi Tes Sempat Mati Massal, Peserta UTBK di Unpad Dibuat Menunggu 2 Jam

Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini mengalami gangguan teknis pada hari pertama yang digelar serentak secara nasional pada Selasa, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

1 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

2 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

2 hari lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya