Facebook Tarik Kabel Bawah Laut Transpasifik, Telkom: Bisa untuk Ibu Kota Baru

Reporter

Antara

Kamis, 1 April 2021 07:19 WIB

Telkom bergabung dalam konsorsium bersama Keppel T&T dan Facebook akan membangun sistem komunikasi kabel laut bernama Bifrost dengan panjang lebih dari 15.000 km. Dokumentasi Telkom

TEMPO.CO, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan sejumlah langkah pemanfaatan dalam kerja samanya dengan Facebook dan Keppel Telecommunications & Transportation Limited (Keppel T&T) membangun kabel bawah laut jalur baru transpasifik. Kabel sepanjang 15 ribu kilometer itu akan tersambung dari Singapura menuju Amerika Utara melalui Laut Jawa.

Langkah pemanfaatan itu di antaranya adalah merancang branching unit (BU) ke arah Balikpapan dan Manado. "Untuk mengantisipasi kebutuhan infrastruktur di rencana ibu kota baru dan juga Kawasan Timur Indonesia," kata Direktur Wholesale & International Service Telkom, Dian Rachmawan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.

Dia menjelaskan, TelkomGroup melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) berinvestasi dan menjadi anggota konsorsium kabel laut Bifrost bersama Facebook dan Keppel. Itu artinya, Dian menambahkan, TelkomGroup bukan sekadar mitra untuk berlabuh atau landing party untuk sistem komunikasi kabel laut itu, tetapi benar-benar berinvestasi dan memiliki hak suara di konsorsium. "Bahkan segmen SKKL yang berlabuh ke Jakarta dimiliki 100 persen oleh Telin," katanya.

Dengan pengaturan tersebut diharapkan pula menjadi tonggak baru kerja sama antara operator telekomunikasi dengan OTT (Over The Top) seperti Facebook. "Bisa membangun infrastruktur telekomunikasi dengan tetap memperhatikan kepentingan dan kedaulatan NKRI dalam aspek keamanan, ekonomi (pajak dan PNBP) serta menjaga kompetisi yang sehat dalam industri telekomunikasi," kata Dian menambahkan.

Sebelumnya, Facebook mengumumkan bekerja sama dengan mitra regional dan global untuk membangun dua kabel bawah laut—Echo dan Bifrost—yang menyediakan koneksi baru antara kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara. Raksasa media sosial itu menegaskan proyek tunduk kepada persetujuan aturan setempat.

Advertising
Advertising

"Ketika selesai, kabel-kabel ini akan memberikan kapasitas, redundansi, dan keandalan internet yang sangat dibutuhkan,” ujar Facebook dalam laman resmi Facebook Engineering, 28 Maret 2021.

Echo dan Bifrost akan menjadi kabel transpasifik pertama melalui rute baru yang melintasi Laut Jawa. Kabel ini meningkatkan kapasitas transpasifik secara keseluruhan sebesar 70 persen, menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Amerika Utara.

Di Indonesia, Facebook memahami investasi dalam pembangunan sistemkomunikasi kabel laut baru ini memberikan peluang untuk meningkatkan konektivitas di bagian tengah dan timur. Selain memberikan kapasitas yang lebih besar dan keandalan yang lebih baik untuk infrastruktur informasi data internasional Indonesia.

Baca juga:
Facebook Tarik Kabel Laut Transpasifik Jalur Baru, Lewati Laut Jawa

"Echo dan Bifrost akan melengkapi kabel bawah laut yang melayani Indonesia saat ini dan bisa meningkatkan kualitas layanan serta mendukung kebutuhan konektivitas negara," kata Facebook.

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

9 menit lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

4 jam lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

2 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

2 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

2 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

2 hari lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

3 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

5 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya