Top 3 Tekno Berita Kemarin: Kabel Facebook di Laut Indonesia, AstraZeneca Lagi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 2 April 2021 01:00 WIB

Kabel optik bawah laut Marea milik Microsoft dan Facebook. Kredit: Microsoft/RUN Studios

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin diawali dari artikel rencana jalur baru sistem komunikasi kabel laut yang akan dibangun Facebook melintasi Laut Jawa. PT Telkom masuk dalam konsorsium pemilik proyek tersebut dan mengungkap sejumlah rencana dengan kabel bawah laut itu, di antaranya menarik cabang untuk kepentingan ibu kota baru di Kalimantan.

Artikel kedua berisi penjelasan virolog yang juga dosen di Institut Teknologi Bandung atau ITB tentang proses pembuatan produksi vaksin Covid-19 oleh AstraZeneca dan University of Oxford. Penuturannya membuat terang benderang perihal halal haram vaksin itu.

Artikel ketiga juga soal vaksin AstraZeneca. Bedanya, artikel ini berisi perkembangan terkini pemanfaatannya di Eropa, khususnya Jerman. Negara itu kembali memutuskan menghentikan sementara penggunaan vaksin ini--kali ini bagi para pengguna umum atau non lansia. Penyebabnya, kasus pembekuan darah pada kepala yang serius pada beberapa penerima vaksin.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Kamis 1 April 2021, selengkapnya

Advertising
Advertising

1. Facebook Tarik Kabel Bawah Laut Transpasifik, Telkom: Bisa untuk Ibu Kota Baru

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan sejumlah langkah pemanfaatan dalam kerja samanya dengan Facebook dan Keppel Telecommunications & Transportation Limited (Keppel T&T) membangun kabel bawah laut jalur baru transpasifik. Kabel sepanjang 15 ribu kilometer itu akan tersambung dari Singapura menuju Amerika Utara melalui Laut Jawa.

Langkah pemanfaatan itu di antaranya adalah merancang branching unit (BU) ke arah Balikpapan dan Manado. "Untuk mengantisipasi kebutuhan infrastruktur di rencana ibu kota baru dan juga Kawasan Timur Indonesia," kata Direktur Wholesale & International Service Telkom, Dian Rachmawan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.

Telkom bergabung dalam konsorsium bersama Keppel T&T dan Facebook akan membangun sistem komunikasi kabel laut bernama Bifrost dengan panjang lebih dari 15.000 km. Dokumentasi Telkom

Dia menjelaskan, TelkomGroup melalui PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) berinvestasi dan menjadi anggota konsorsium kabel laut Bifrost bersama Facebook dan Keppel. Itu artinya, Dian menambahkan, TelkomGroup bukan sekadar mitra untuk berlabuh atau landing party untuk sistem komunikasi kabel laut itu, tetapi benar-benar berinvestasi dan memiliki hak suara di konsorsium. "Bahkan segmen SKKL yang berlabuh ke Jakarta dimiliki 100 persen oleh Telin," katanya.

2. Vaksin AstraZeneca Halal atau Haram? Dosen ITB Beberkan Cara Produksinya

Sebagian kalangan di tanah air mengangkat isu halal haram vaksin Covid-19 AstraZeneca karena penggunaan unsur enzim dari babi. Ini menyumbang permasalahan yang mengganjal program vaksinasi menggunakan vaksin asal Inggris itu di dunia, selain isu efek samping.

Perihal pertanyaan halal haram, Dosen Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Aluicia Anita Artarini, mengatakan bisa dicari jawabnya dari dokumen AstraZeneca dan tim University of Oxford yang melakukan uji klinis. Dalam dokumen itu, Anita mengungkapkan, AstraZeneca ternyata menggunakan enzim tripsin yang berasal dari jamur, bukan babi.

"AstraZeneca tidak menggunakan tripsin hewan pada proses produksinya dan di proses akhir pun tripsin itu tidak ada," kata Anita yang juga seorang virolog itu dalam bincang-bincang virtual pada awal pekan ini.

3. Pembekuan Darah, Jerman Stop Vaksinasi AstraZeneca di Kelompok Non Lansia

Pada Selasa lalu, Jerman bergabung dengan sebagian negara di Eropa yang masih membekukan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca untuk kelompok non lansia. Itu artinya stop sementara untuk mereka yang berusia kurang dari 60 tahun.

Perawat Lily Harrington bersiap untuk memberikan vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca kepada PM Inggris Boris Johnson, di London, Inggris, Jumat, 19 Maret 2021. Negara-negara termasuk Jerman dan Prancis melanjutkan penggunaan vaksin tersebut setelah sempat memberhentikan pemberiannya. Frank Augstein via REUTERS

Di Jerman, keputusan diumumkan Menteri Kesehatan Jens Spahn dan 16 menteri kesehatan negara bagian. Mereka menyusul otoritas di Berlin dan Munich yang sudah lebih dulu mengumumkan yang sama.

Baca juga:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya

"Mereka yang berusia kurang dari 60 tahun masih bisa menerima suntikan vaksin itu tapi hanya lewat diskresi dokter, dan setelah ada analisis risiko individual dan lewat pemeriksaan," bunyi dokumen yang diumumkan.

Berita terkait

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

16 menit lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

22 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya