Lockdown Covid-19 di Prancis, Apple Tutup Seluruh 20 Toko

Senin, 5 April 2021 14:42 WIB

Seorang pria melihat boneka beruang yang dipajang di restoran La Crevette yang masih tutup di tengah kebijakan lockdown akibat pandemi, di Saint-Maxime, Prancis, 1 Desember 2020. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Apple mengumumkan menutup kembali seluruh jaringan 20 toko di Prancis. Sebabnya, penguncian wilayah alias lockdown untuk membatasi aktivitas sosial karena gelombang terbaru pandemi Covid-19. Sebelumnya, dari semua tokonya, Apple masih menyisakan 8 yang dianggap masih aman.

Kabar tersebut diumumkan melalui akun Twitter resmi Apple. “Delapan toko termasuk Apple Champs-Élysées, Apple Opéra, dan toko Apple Marché Saint-Germain yang tetap buka sejak Maret akan ditutup tanpa batas waktu mulai 3 April malam,” cuit akun tersebut, seperti dikutip laman Gizmochina, 3 April 2021.

Saat masih beroperasi melayani pelanggan secara langsung, Apple telah memberlakukan protokol kesehatan secara ketat seperti jarak sosial, pemakaian masker, dan pemeriksaan suhu. Apple mengaku mengambil pendekatan hati-hati untuk menutup dan membuka kembali tokonya karena situasi pandemi yang berbeda-beda antar wilayah.

Ini adalah pertama kalinya pada tahun ini Apple menutup semua tokonya di Prancis. Akhir-akhir ini, kasus Covid-19 memang telah meningkat di negara itu yang menyebabkan pemerintahnya mengumumkan penguncian ketiga sejak Rabu malam lalu.

Presiden Emmanuel Macron menjanjikan bahwa itu akan menjadi penguncian nasional terakhir. Keputusan lockdown dibuatnya karena angka kematian Covid-19 di Prancis telah menembus 100 ribu orang.

Advertising
Advertising

Berbeda dari tokonya di Prancis, Apple justru membuka seluruh 270 tokonya di Amerika Serikat mulai 1 Maret lalu. Perusahaan teknologi lainnya, Google, juga berencana untuk membuka kembali jaringan kantornya di Amerika Serikat dalam kapasitas terbatas mulai April ini.

Kabar dari Google itu juga menyusul rencana Microsoft, Facebook, dan Uber untuk kembali ke kantor dalam beberapa bulan mendatang. Amazon juga membagikan pembaruan tentang kapan sebagian besar karyawannya diharapkan untuk kembali bekerja secara langsung.

Baca juga:
Menolak Tutup, Pabrik Mobil Listrik Tesla Disebut Klaster 450 Kasus Covid-19

Amazon tidak pernah menutup kantornya secara penuh, tapi mengatakan hanya 10 persen dari karyawan korporatnya yang masih berangkat kerja. Mengingat ketersediaan vaksin Covid-19 yang lebih baik, Amazon mengharapkan lebih banyak orang akan mulai datang ke kantor.

GIZMOCHINA | MAC RUMORS | THE VERGE

Berita terkait

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

1 jam lalu

5 Cara Menghilangkan Iklan di HP Android Secara Aman

Berikut ini tata cara menghentikan iklan pop-up di ponsel Android melalui mode aman, notifikasi aplikasi, layar beranda, hingga pusat iklan Google.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

9 jam lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

11 jam lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

2 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

4 hari lalu

Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya