Siklon Tropis Ancam Indonesia dari Selatan dan Utara, Simak Penjelasannya

Selasa, 6 April 2021 20:47 WIB

Prediksi pergerakan dan penguatan Siklon Tropis Seroja, Senin 5 April 2021. Twitter/@infoBMKG

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Emilya Nurjani, menyebut berbagai daerah di Indonesia juga memiliki peluang terdampak siklon tropis seperti yang saat ini melanda Nusa Tenggara Timur (NTT). "Wilayah Indonesia memiliki peluang terdampak siklon tropis dengan level bencana yang berbeda," katanya, Selasa 6 April 2021.

Emilya menerangkan, siklon tropis di perairan selatan Indonesia akan menimbulkan dampak yang lebih besar bagi daerah pesisir selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, dibandingkan pesisir timur Sumatera atau pesisir Kalimantan. Beda lagi dengan siklon tropis di utara Indonesia yang akan menimbulkan hujan lebih lebat di sekitar Sulawesi dan Kalimantan.

Baca juga:
Sebab Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang di NTT, Ini Kronologis dari Data Satelit

“Pengetahuan bencana sebaiknya disosialisasikan di seluruh daerah di Indonesia sesuai dengan potensi bahaya yang ada di daerah masing-masing,” kata pengajar di Fakultas Geografi ini.

Emilya juga menjelaskan, siklon tropis 99S yang terbentuk di sekitar Laut Sawu yang mengakibatkan cuaca ekstrem di NTT merupakan formasi dari sistem badai tropis yang besar dan berkembang di atas perairan hangat dekat wilayah ekuator. Pertumbuhan siklon disebutnya memang membutuhkan uap air hangat yang tersedia di wilayah 5-30 derajat di lintang utara dan lintang selatan bumi, serta efek Coriolis yang merupakan implikasi dari gerak rotasi Bumi pada sumbunya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, Emilya menerangkan, pada kondisi siklon tropis kecepatan angin mencapai 64 knot atau 74 kilometer per jam. Dampak yang ditimbulkan berupa hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi atau storm surge. “Beberapa penelitian menyebutkan wilayah terdampak sampai 50 kilometer dari pusat siklon.”

Emilya mengungkapkan, peluang terbentuk siklon di Indonesia sebenarnya cukup kecil, karena suhu permukaan laut wilayah Indonesia cukup rendah dan efek Coriolis pun relatif kecil. Meski demikian dalam beberapa tahun terakhir siklon semakin sering terbentuk, terutama pada periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya, kemarau ke musim hujan.

Wilayah perairan Nusa Tenggara Timur terkena dampak siklon tropis Mangkhut yang melanda wilayah utara Indonesia pada September 2018. Kredit: ANTARA Foto

Hal itu ditengarai terjadi akibat perubahan iklim yang meningkatkan suhu permukaan laut. “Di perairan selatan dan utara Indonesia cukup banyak siklon tropis terbentuk, dalam setahun bisa 5-8 siklon dengan kecepatan yang berbeda dan dampak yang berbeda,” katanya.

Sejak adanya Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC), deteksi dini siklon menurut Emilya telah dilakukan dengan baik. Bibit siklon sudah dapat dideteksi menggunakan citra satelit ataupun radar. Arah pergerakan dan kecepatannya pun bisa dideteksi, sehingga bisa diperkirakan waktu serta kecepatan siklon tersebut tiba di daratan untuk sistem mitigasi.

Baca juga:
Ada Petir Saat Kebakaran Kilang Pertamina? Begini BMKG Peringatkan Peneliti Lain

Namun, meski prediksi siklon tropis bisa dilakukan, masih ditemukan kesulitan karena beberapa siklon tropid terkadang berbalik arah. Di samping itu, kesiapan mitigasi sendiri berbeda-beda di setiap daerah. “Perlu kerja sama yang lebih solid lagi antara BMKG yang punya early warning dan Pemda yang melaksanakan mitigasi di daerah masing-masing,” kata Emilya.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

5 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

12 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

13 jam lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

13 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

14 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

14 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

17 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

21 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

21 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya