Studi: Infeksi Covid-19 Ringan Kerap Picu Masalah Kesehatan Jangka Panjang

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 9 April 2021 06:48 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Stockholm - Studi kelompok skala besar di kalangan tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan di Swedia menemukan bahwa bahkan infeksi Covid-19 yang ringan pun kerap menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Baca:
Covid-19 Menyebar di Sekolah Pertanian di Singkawang, 43 Siswa Ditemukan Positif

Delapan bulan setelah mengalami infeksi, satu dari 10 orang mengalami masalah berkepanjangan dengan tingkat keparahan yang cukup untuk menimbulkan dampak sosial negatif, baik di tempat kerja maupun di rumah, demikian dilaporkan Swedish Television (SVT) pada Rabu, 7 April 2021. Gejala yang paling umum adalah hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa, kelelahan, dan kesulitan bernapas.

Studi tersebut juga menemukan bahwa satu dari empat orang mengalami gejala yang bertahan selama lebih dari dua bulan.

"Penting bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa bahkan infeksi Covid-19 yang ringan pun dapat membawa dampak negatif bagi kualitas hidup Anda untuk jangka waktu yang cukup lama," ujar peneliti sekaligus dokter spesialis Charlotte Thalin kepada SVT.

Namun demikian, studi yang melibatkan lebih dari 2.000 karyawan di salah satu rumah sakit di Stockholm ini tidak menemukan peningkatan untuk masalah jangka panjang lain yang telah dilaporkan sebelumnya.

Advertising
Advertising

"Beberapa orang menyebutkan soal jantung berdebar-debar, masalah ingatan, dan demam berkepanjangan bahkan setelah menderita Covid-19 ringan. Kami tidak melihat hal ini dalam studi kami," kata Thalin, yang menambahkan bahwa ketidaksesuaian tersebut mungkin disebabkan oleh fakta bahwa usia median dari para subjek dalam studi tersebut relatif rendah.

Hasil studi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Danderyd dan Institut Karolinska dalam kolaborasi dengan KTH Royal Institute of Technology, SciLifeLab, Universitas Uppsala, dan Badan Kesehatan Masyarakat Swedia itu telah dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association.

XINHUA | ANTARA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

1 hari lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

3 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya