Hasil Pengamatan Hilal LAPAN Garut: Hasilnya di Luar Harapan
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Senin, 12 April 2021 18:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAAG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Jawa Barat, mengumumkan hasil pengamatan kemunculan hilal atau bulan baru penanda datangnya 1 Ramadan, Senin, 12 April 2021.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan pemantauan hilal dan hasilnya di luar harapan. Sampai dengan pukul 17.48 tadi hilal belum bisa terlihat,” ujar salah satu satu pegawai BUTPAAG dalam acara Live Event di akun YouTube LAPAN Garut, Senin.
BUTPAAG mengamati hilal di dua tempat, yaitu di rooftop Gedung SPD BUTPAAG GARUT dan di pinggir Pantai Manalusun. “Kami beserta perwakilan dari BMKG, dan ormas Islam ikut memantau di sini,” katanya.
Pegawai tersebut menambahkan, metode hilal dilakukan pengamatan ke arah barat Matahari yang akan terjadi konjungsi antara bulan sabit atau hilal terhadap matahari. Setelah matahari redup maka akan terlihat hilalnya, jika tidak terhalang oleh awan pada ufuk barat maka sudah jelas hilal terlihat walaupun sangat kecil dan sayup.
BUTPAAG memakai kamera otikal untuk mendapatkan lebih jelas hilal itu. Prosesnya disebut pegawai itu sangat menarik karena melakukan observasi di pinggir pantai dan di rooftop.
“Kondisinya masih belum memungkinkan hari ini,” kata pegawai lain yang ada dalam video tersebut.
Hilal merupakan bulan sabit di akhir penanggalan bulan dalam Islam sebelum tanggal 1 Ramadan, sebagai tanda hari pertama bulan puasa. Biasanya, kata pegawai tersebut, terlihat dua derajat secara optikal atau kasat mata, dan itu adalah tanda bulan berikutnya atau dengan sudut elongasi 6 derajat.
Sementara, Tim Falakiyah Kementerian Agama telah mendapat laporan kemunculan hilal untuk menentukan hari pertama Ramadan 1442 Hijriah. Cecep Nurwendaya, Anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama, menjelaskan bahwa hilal terpantau paling tinggi di Bengkulu.
"Di Indonesia hilal terpantau muncul 2,6 derajat di Jayapura sampai 3,6 derajat di Bengkulu. Hari ini paling tinggi tidak di Aceh, karena kurvanya miring. Dari bulan ke bulan kurva berubah-ubah," jelas Cecep pada Sidang Isbat Awal, Senin.
Cecep mengatakan, mayoritas negara di dunia menetapkan Ramadan akan dimulai esok hari, Selasa. “Hasilnya keputusan awal Ramadan 1442 H jatuh pada Selasa Wage 13 April 2021. Ini yang dipakai hakim standar Indonesia. Namun, sifatnya masih harus diuji dikonfirmasi dengan isbat," terangnya.
Hal itu lantaran melihat hilal harus menunggu matahari terbenam. Setelah laporan ini, Kemenag akan melakukan Sidang Isbat untuk memutuskan apakah posisi isbat yang sudah dilaporkan sudah benar. Sidang Isbat akan dilakukan secara tertutup dan kepastiannya akan diumumkan pada 19.30 WIB.
Baca:
Tinggalkan TV QLED, Samsung Akan Pesan Jutaan Panel OLED dari LG