Ramadan, Tes GeNose Direkomendasikan Kurang dari 6 Jam Setelah Sahur

Selasa, 13 April 2021 05:20 WIB

Petugas mensosialisasikan cara pengambilan sampel kepada peserta simulasi pelayanan GeNose C19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis, 8 April 2021. Simulasi tersebut dilakukan sebagai tahap persiapan pelayanan GeNose C-19 di Bandara Ngurah Rai. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peneliti dan tim pengembang alat deteksi Covid-19 GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dian Kesumapramudya mengatakan bahwa pemeriksaan Covid-19 menggunakan alat itu tetap bisa digunakan selama bulan puasa Ramadan.

Hanya saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pembacaan hasil GeNose bisa akurat. "Kami rekomendasikan pemeriksaan GeNose dilakukan pagi hari, yang paling optimal kurang dari 6 jam setelah sahur," kata Dian Senin 12 April 2021.

Menurut Dian, jika tes dilakukan lebih dari 6 jam usai sahur dikhawatirkan tubuh yang berpuasa sudah mengalami peningkatan asam lambung. Kondisi meningkatnya asam lambung ini berpotensi mempengaruhi hasil pembacaan alat yang berbasis embusan napas itu.

Terkait peningkatan asam lambung ini, kata Dian, sebenarnya juga bisa disiasati dengan berkumur. Atau, melakukan pemeriksaan setelah waktu berbuka puasa. "Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa," kata peneliti GeNose C19 lain, Mohamad Saifuddin, menambahkan.

Pada hari-hari biasa, untuk skrining adanya infeksi virus SARS CoV-2 lewat embusan napas ini pengguna diminta untuk puasa atau tidak makan/minum yang berbau khas. Selain itu, juga tidak merokok sekitar 30 menit hingga 60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu, meminimalkan terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19.

Advertising
Advertising

Dian menyampaikan saat ini GeNose C19 masih berproses validasi eksternal sebelum bisa masuk digunakan dalam penanganan Covid-19 nasional. Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen oleh tim peneliti lain. Beberapa peneliti yang terlibat dalam validasi eksternal ini, antara lain dari UI, Universitas Airlangga, dan Universitas Andalas.

"Nantinya kalau dari validasi eksternal ini hasil akurasi konsisten, kemungkinan besar GeNose direkomendasikan Kemenkes untuk perluasan pemakaiannya, termasuk di puskesmas-puskesmas," katanya.

Saat ini GeNose C-19 telah diterapkan sebagai syarat skrining bagi pelaku perjalanan penumpang kereta api dan pesawat terbang. Sebanyak 44 stasiun di tanah air telah menggunakan GeNose untuk skrining Covid-19, menyusul empat bandara, yaitu di Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya.

Baca:
Kementerian Riset dan Teknologi Dilebur, Begini Tanggapan Dekan FKUI

CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Selasa, 13 April 2021, Pukul 10.50 WIB. Perubahan dilakukan pada judul dan isi kutipan langsung narasumber dan membuatnya lebih tepat. Terima kasih.

Berita terkait

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

1 jam lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

14 jam lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

19 jam lalu

UGM Sediakan Kuota 1.010 Calon Mahasiswa untuk 26 Prodi Jalur International Undergraduate Program

UGM menyediakan kuota 1.010 calon mahasiswa baru melalui jalur International Undergraduate Program (IUP) pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

1 hari lalu

Cegah Sindikat Joki di UTBK SNBT 2024, UPN Veteran Jatim dan UGM Lakukan Ini

Isu sindikat joki kembali mewarnai pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini. Berikut cara UPN Jatim dan UGM mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

1 hari lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

2 hari lalu

Asam Lambung Naik dan Pingsan, Peserta UTBK SNBT Gagal Tuntaskan Ujian

Seorang peserta UTBK SNBT harus dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan, Jumat, 4 April. Persiapan jangan hanya dengan belajar giat.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya