Penggumpalan Darah Juga di Vaksin Johnson & Johnson, Amerika Stop Sementara

Reporter

Terjemahan

Rabu, 14 April 2021 06:36 WIB

Botol berlabel "COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan terpampang logo Johnson & Johnson dalam ilustrasi yang diambil, 9 Februari 2021 ini. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Amerika Serikat, termasuk di dalamnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), merekomendasikan pembekuan penggunaan vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson per Selasa 13 April 2021 waktu setempat. Pembekuan distribusi dan penggunaan dimaksudkan sebagai langkah kehati-hatian menyusul laporan kasus penggumpalan darah yang langka pada enam orang penerima vaksin itu.

Sebanyak lebih dari 6,8 juta dosis--lima persen dari seluruh dosis vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan di Amerika--vaksin dosis tunggal itu telah dibagikan di seluruh Amerika Serikat per 13 April. Dari antara jumlah itulah enam di antaranya dilaporkan mengalami kondisi serius yang disebut cerebral venous sinus thrombosis (CVST), penggumpalan di pembuluh darah di otak, yang berkombinasi dengan platelet rendah. Keenam kasus seluruhnya dialami oleh perempuan, usia dari 18 sampai 48 tahun.

Kasus-kasus itu dilaporkan dalam rentang 6 hingga 13 hari sejak suntikan diberikan. Dari enam kasus tersebut, satu orang meninggal dan seorang lainnya masih menerima perawatan intensif.

Sebuah pertemuan khusus di CDC oleh Advisory Committee on Immunization Practices akan mengkaji laporan-laporan kasus langka yang terjadi itu pada Rabu waktu setempat. "Sampai selesainya kajian, kami merekomendasikan pembekuan sementara penggunaan vaksin ini sebagai bentuk kehati-hatian," bunyi pernyataan bersama FDA dan CDC.

Johnson & Johnson, dalam pernyataannya Selasa, mengaku memahami keputusan itu dan mengatakan telah memutuskan untuk secara proaktif menunda distribusi vaksinnya di Eropa. Pada 9 April lalu, badan regulasi obat-obatan Uni Eropa telah lebih dulu mengumumkan sedang meneliti empat kasus penggumpalan darah yang dilaporkan terjadi pada penerima vaksin yang sama, namun menemukan belum jelas benar hubungan sebab akibatnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya lagi, pada 7 April, European Medicines Agency menyimpulkan peristiwa penggumpalan darah yang tidak biasa seperti itu termasuk efek samping yang sangat jarang dari vaksin Covid-19 dari AstraZeneca/Oxford. Beberapa negara, termasuk Inggris--negara asal produksi vaksin itu, kemudian membatasi penggunaannya di antara kelompok non lansia.

NEW SCIENTIST | BOSTON HERALD

Baca juga:
Keputusan Badan Pengawas Obat Eropa: Vaksin AstraZeneca Tetap Aman Meski ...

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

17 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

6 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya