Terbang Lebih Tinggi, Helikopter Ingenuity di Mars Kembali Sukses di Uji Kedua

Reporter

Terjemahan

Jumat, 23 April 2021 06:20 WIB

Bayangan helikopter Mars NASA Ingenuity yang melakukan penerbangan kedua di planet Mars itu pada 22April 2021. NASA/JPL-Caltech/ASU/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Drone helikopter NASA di Mars, Ingenuity, mengulang sukses dalam uji terbang keduanya, Kamis 22 April 2021. Kali itu Ingenuity berhasil terbang selama 51,9 detik, dibandingkan sekitar 25 detik yang pertama dilakukan pada 19 April lalu. Selain bertahan lebih lama di udara, helikopter itu juga terbang lebih tinggi dan sempat bergerak horizontal.

"Sejauh ini, teknik telemetri yang kami terima dan analisis mengatakan kepada kami kalau penerbangan telah memenuhi harapan dan pemodelan komputer yang kami lakukan akurat," kata Bob Balaram, Ketua Tim Rekayasa Helikopter Mars Ingenuity di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan, Kamis.

Dia mengatakan masih akan ada dua kali uji terbang lagi yang akan dilakukan terhadap Ingenuity. "Artinya masih ada banyak yang harus dipelajari sepanjang bulan ini," katanya menambahkan.

Untuk uji terbang keduanya kemarin, di situs lokasi di Mars yang kini diberi nama 'Lapangan Wright Bersaudara', Ingenuity lepas landas pukul 5.33 EDT atau 16.33 WIB. Kalau dalam uji terbang pertama dia terbang di ketinggian 3 meter, kali itu 5 meter.

Setelah beberapa saat di udara, sistem kendali terbang membuat helikopter itu tampak miring 5 derajat yang memungkinkannya bergerak sekitar 2 meter. Helikopter itu kemudian berhenti, melayang di tempat, dan berputar menghadap ke kamera Perseverance dari arah yang berbeda. Dia kemudian kembali terbang ke posisi awalnya dan mendarat.

Advertising
Advertising

"Sepertinya sederhana, tapi ada banyak hal yang belum kita ketahui tentang bagaimana menerbangkan sebuah helikopter di Mars. Itu sebabnya kami di sini--untuk mengungkap semuanya," kata Håvard Grip, Kepala Tim Pilot Ingenuity.

Sebagai catatan, mengoperasikan sebuah pesawat yang terkendali di Mars jauh lebih sulit daripada di Bumi. Meski gravitasi di planet itu hanya sepertiga di Bumi, helikopter harus terbang dengan densitas atmosfer yang hanya satu persen di Bumi.

Hasilnya, setiap detik dari uji terbang Ingenuity menyediakan data penerbangan yang berlimpah untuk diperbandingkan dengan pemodelan, simulasi dan pengujian yang dilakukan di Bumi. NASA juga memperoleh pengalaman praktikal pertama mengoperasikan sebuah helikopter jarak jauh di Mars.

Seluruh data dari demonstrasi terbang itu nantinya akan sangat berharga untuk potensi misi masa depan Mars, yang di antaranya menambah dimensi eksplorasi dari udara.

Karena data dan gambar yang didapat mengindikasikan Ingenuity mampu terbang seperti yang diharapkan, tim di JPL mempertimbangkan profil uji terbang berikutnya untuk mendapatkan data aeronautikal tambahan dari misi terbang pertama di luar Bumi tersebut.

Jika mengikuti skenario awal, terget berikutnya adalah terbang sejauh 50 meter dan kembali lagi. Lalu yang keempat, melakukan yang sama tapi dengan kecepatan lebih tinggi. Penerbangan terakhir adalah yang mendorong kemampuan Ingenuity hingga kemampuan maksimal yang bisa membuatnya terempas jatuh.

MARS.NASA

Baca juga:
Membandingkan Misi ke Mars 3 Negara: Amerika, Cina, UEA

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

7 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

8 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

8 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

8 hari lalu

Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

8 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

9 hari lalu

Ali Khamenei Perintahkan Pasukan Iran Pelajari Taktik Musuh

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei meminta tentara mempelajari taktik musuh. Pernyataan itu tak lama setelah serangan Israel ke Iran.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

10 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya