Penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala, Ini 3 Kapal Tetangga yang Sangat Ditunggu

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 April 2021 18:48 WIB

Deep Submergence Rescue Vehicle. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tiga kapal bermisi penyelamatan kapal selam telah bergerak dari tiga negara untuk membantu mencari dan menyelamatkan KRI Nanggla-402 di perairan Bali. Mereka masing-masing bertolak dari pangkalannya di Singapura, Malaysia, dan India.

Kehadiran mereka sangat ditunggu untuk kemampuan menyelamnya untuk melakukan operasi penyelamatan di dasar laut dalam. Ini kemampuan yang masih alpa di antara armada kapal perang dan riset di tanah air.

Seperti dituturkan Yuyu Wahyu, peneliti utama bidang elektronika dan telekomunikasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), "Kalau sonar kita sudah menemukannya (kapal selam KRI Nanggala), tinggal bagaimana masuk ke dalam (laut)." Dia merujuk kepada tingkat kemampuan kapal-kapal perang dan riset di tanah air.

Atas kondisi itu, maklumlah kalau TNI menjadi berharap banyak kepada bala bantuan dari negara-negara tetangga segera hadir di lokasi. Berikut kapal-kapal tersebut dan perlengkapan khusus yang dimilikinya untuk mendukung operasi penyelamatan kapal selam yang dimiliki.

Sebagai catatan, mereka belum termasuk kapal kelas frigat Australia, Ballarat, yang membantu pencarian dengan peralatan sonarnya dan pesawat surveillance Amerika Serikat, P-8 Poseidon.

Advertising
Advertising

MV Swift Rescue - Singapura

Telah lepas jangkar Rabu sore lalu dan diharapkan sampai perairan Bali Jumat sore atau malam ini, 23 April 2021.

Kapal sepanjang 85 meter ini tercakup di dalamnya sebuah Submarine Rescue Vehicle (SRV) bernama Deep Search and Rescue Six (DSAR 6). Pengoperasian DSAR 6 terintegrasi dengan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV). Mereka yang akan diturunkan ke dalam laut, hingga kedalaman 500 meter, setelah sebuah wahana robot yang dikendalikan dari jauh alias Remotely Operated Vehicle (ROV) mendapati lokasi kapal selam.

ROV juga akan berperan membersihkan puing yang ada di sekitar lokasi untuk operasi penyelamatan oleh DSAR 6. Ada pula fasilitas ruangan Transfer Under Pressure terinstal di SSRV yang dapat menampung sampai maksimum 40 orang. Di sini tersedia fasilitas kesehatan dan memungkinkan transfer para korban dari DSAR 6 ke MV Swift Rescue di permukaan.

MV Swift Rescue. marinetraffic.com

Di permukaan laut pula, sebuah crane yang ada di dek kapal serta dua sekoci berkapasitas masing-masing 50 orang dan sebuah perahu cepat juga siap sedia pada gilirannya. Seluruh sistem operasi di kapal dan di bawah laut dipantau dan dilacak oleh Integrated Navigation & Tracking System.

MV Mega Bakti - Malaysia

Kapal ini telah bertolak dari pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia di Kota Kinabalu pada Kamis pagi lalu. Dijadwalkan, kapal ini tiba di perairan Bali pada Minggu sore.

Kapal ini memiliki panjang 80 meter dan baru dioperasikan 2013 oleh Angkatan Laut Kerajaan Malaysia. Kapal ini multifungsi penyelamatan kapal selam, latihan intervensi penyelamatan, serta operasi dan instalasi di dasar laut.

MV Mega Bakti atau Bakti Jaya ini memiliki double lock decompression chamber (DDC) dan jaringan sistem pelacak berbasis GPS terapung yang cerdas, serta sebuah ROV dengan kabel. Kemampuan menyelam ROV sampai kedalaman 400 meter. ROV didesain untuk membantu menyingkirkan penghalang pada lubang penyelamatan diri kru kapal selam yang 'mogok' di dasar laut , mengambil foto dan video, serta mengirim pod berisi kebutuhan darurat untuk kru kapal selam yang terjebak.

Kapal penyelamat MV Mega Bakti milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).[Twitter @RMN_Subs]

Mega Bakti menyediakan 12 pod yang tahan tekanan di bawah laut sampai 65 bar. Sedang jaringan GPS terapungnya digunakan untuk mendeteksi posisi kapal selam yang karam dengan jangkauan deteksi sampai 1.000 meter.

ROV juga bisa menginstal sistem ventilasi dan normalisasi tekanan di kapal selam yang dituju untuk memasok udara bersih dan menguras udara tercemar. Sistem ini telah digunakan Angkatan Laut Prancis dan dilakukan pada kedalaman sampai 250 meter.

Adapun DDC digunakan untuk merawat kru kapal selam dari decompression sickness (DCI). Mega Bakti memiliki 2 unit DDC yang mampu merawat 6 paseien di tiap unit.
Sistem telepon portabel bawah air juga digunakan untuk komunikasi dari dasar laut dengan Mega Bakti di permukaan. Mega Bakti memiliki pula dua perahu cepat untuk mendukung operasi penyelamatan.

Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV) - India

Kapal ini juga telah dibawa berlayar menuju Indonesia pada Kamis lalu dari pangkalan Angkatan Laut di Visakhapatnam. Tak ada perkiraan waktu sampainya di perairan Bali. Tapi, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh lewat akun resminya di media sosial Twitter, telah menginstruksikan Angkatan Udara India untuk lebih dulu mengukur kemungkinan operasi DSRV di lokasi.

Indian Navy Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV). Indian Ministry of Defence Photo/usni.org

Sistem di DSRV terdiri dari, di antaranya, sebuah Submarine Rescue Vessel, sebuah ROV, dan Side Scan Sonar. Wahana ini juga dilengkapi Diver Decompression Chambers dan fasilitas medis hiperbarik untuk dekompresi kru kapal selam setelah berhasil diselamatkan dar dasar laut.

Sistem DSRV bisa dengan cepat dimobilisasi dari udara ataupun darat sehingga operasi penyelamatan kapal selam bisa dilakukan dari jarak yang jauh.

NAVAL-TECHNOLOGY |US NAVAL INSTITUTE | INDIANNAVY | SMH

Baca juga:
Ini Sebab Singapura Bergerak Cari Kapal Selam KRI Nanggala

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

7 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

9 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

9 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

9 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

10 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

12 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

12 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

20 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

22 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya