Pertempuran Sesungguhnya Awak Kapal Selam: Pasokan Oksigen

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 24 April 2021 10:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali menimbulkan pertanyaan tentang nasib awak kapal selam tersebut. Rubrik Ilmu dan Teknologi Koran Tempo, 9 Agustus 2011, menulis keseharian awak kapal selam. Bagi mereka pertempuran tidak hanya terjadi di permukaan air, tapi juga di bawah laut.

Ya, pertempuran sesungguhnya terjadi di dalam kapal selam itu sendiri. Mereka harus bertempur dengan rasa jenuh, takut, dan terisolasi. Seorang awak kapal selam perang bisa hidup berbulan-bulan, bahkan tahunan, di bawah permukaan laut. Ruang gerak sangat terbatas. Sebuah kapal selam tempur memiliki panjang 85,5 meter dengan lebar 9,5 meter serta tinggi 9,5 meter.

Hidup dalam kapal selam memang jauh dari menyenangkan. Tak ada sinar matahari atau udara segar yang masuk. Hidup hanya dikelilingi tembok besi dan baja. Tak ada jendela atau pintu keluar. Lantas, bagaimana mereka mendapat pasokan udara?

Ada tiga masalah utama yang sangat krusial bagi sebuah kapal selam yang selalu menjadi prioritas utama, yakni mempertahankan kualitas udara, mempertahankan pasokan udara segar, serta mempertahankan temperatur ruangan.

Mempertahankan kualitas udara tidak mudah. Sebab, udara yang dihirup mengandung empat unsur, nitrogen (78 persen), oksigen (21 persen), argon (0,94 persen), dan karbon dioksida (0,04 persen).

Advertising
Advertising

Oksigen bisa didapat dari tangki udara bertekanan tinggi, atau generator oksigen (didapat dengan metode elektrolisis air, yakni memisahkan hidrogen dan oksigen dari unsur H2O), atau metode "oxygen canister", yakni melepas oksigen dengan reaksi kimia panas.

Karbon dioksida bisa dihilangkan dari udara dengan proses kimia, yakni dengan menggunakan kapur soda (sodium hidroksida dan kalsium hidroksida) dalam alat yang dinamakan scrubbers. Karbon dioksida ditangkap dari udara oleh kapur soda melalui reaksi kimia dan dibersihkan dari udara.

Bila semua normal maka awak kapal selam mampu hidup berbulan-bulan di bawah permukaan air.

Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, mengatakan pada konferensi pers hari Kamis, 22 April 2021, bahwa kapal tersebut memiliki oksigen yang cukup untuk semua awak kapal selam hingga Sabtu pukul 3 pagi waktu setempat.

"Kami akan memaksimalkan upaya hari ini, hingga batas waktu besok pukul 03.00," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Achmad Riad kepada wartawan Jumat.

Belum ada tanda-tanda kehidupan kapal selam tersebut, tapi Achmad menolak untuk berspekulasi mengenai nasibnya.

Baca:
Penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala, Ini 3 Kapal Tetangga yang Sangat Ditunggu

Berita terkait

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

7 jam lalu

Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

7 jam lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

3 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

16 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

26 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Militer Spanyol Kirim Bantuan Kemanusiaan lewat Udara ke Jalur Gaza

35 hari lalu

Militer Spanyol Kirim Bantuan Kemanusiaan lewat Udara ke Jalur Gaza

Walau otoritas Gaza memperingatkan pengiriman bantuan kemanusiaan lewat udara tidak aman, namun sejumlah negara masih melakukannya.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

38 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

43 hari lalu

Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.

Baca Selengkapnya

Bantuan Udara AS Timpa Warga Palestina di Gaza, 5 Orang Tewas

55 hari lalu

Bantuan Udara AS Timpa Warga Palestina di Gaza, 5 Orang Tewas

Lima warga Palestina di Gaza tewas pada Jumat akibat tertimpa paket bantuan Amerika Serikat dari udara, dua diantaranya anak-anak.

Baca Selengkapnya