Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala, Ini 3 Kapal Tetangga yang Sangat Ditunggu

Reporter

image-gnews
Deep Submergence Rescue Vehicle. wikipedia.org
Deep Submergence Rescue Vehicle. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tiga kapal bermisi penyelamatan kapal selam telah bergerak dari tiga negara untuk membantu mencari dan menyelamatkan KRI Nanggla-402 di perairan Bali. Mereka masing-masing bertolak dari pangkalannya di Singapura, Malaysia, dan India.

Kehadiran mereka sangat ditunggu untuk kemampuan menyelamnya untuk melakukan operasi penyelamatan di dasar laut dalam. Ini kemampuan yang masih alpa di antara armada kapal perang dan riset di tanah air.

Seperti dituturkan Yuyu Wahyu, peneliti utama bidang elektronika dan telekomunikasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), "Kalau sonar kita sudah menemukannya (kapal selam KRI Nanggala), tinggal bagaimana masuk ke dalam (laut)." Dia merujuk kepada tingkat kemampuan kapal-kapal perang dan riset di tanah air.

Atas kondisi itu, maklumlah kalau TNI menjadi berharap banyak kepada bala bantuan dari negara-negara tetangga segera hadir di lokasi. Berikut kapal-kapal tersebut dan perlengkapan khusus yang dimilikinya untuk mendukung operasi penyelamatan kapal selam yang dimiliki.

Sebagai catatan, mereka belum termasuk kapal kelas frigat Australia, Ballarat, yang membantu pencarian dengan peralatan sonarnya dan pesawat surveillance Amerika Serikat, P-8 Poseidon.

MV Swift Rescue - Singapura

Telah lepas jangkar Rabu sore lalu dan diharapkan sampai perairan Bali Jumat sore atau malam ini, 23 April 2021.

Kapal sepanjang 85 meter ini tercakup di dalamnya sebuah Submarine Rescue Vehicle (SRV) bernama Deep Search and Rescue Six (DSAR 6). Pengoperasian DSAR 6 terintegrasi dengan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV). Mereka yang akan diturunkan ke dalam laut, hingga kedalaman 500 meter, setelah sebuah wahana robot yang dikendalikan dari jauh alias Remotely Operated Vehicle (ROV) mendapati lokasi kapal selam.

ROV juga akan berperan membersihkan puing yang ada di sekitar lokasi untuk operasi penyelamatan oleh DSAR 6. Ada pula fasilitas ruangan Transfer Under Pressure terinstal di SSRV yang dapat menampung sampai maksimum 40 orang. Di sini tersedia fasilitas kesehatan dan memungkinkan transfer para korban dari DSAR 6 ke MV Swift Rescue di permukaan.

MV Swift Rescue. marinetraffic.com

Di permukaan laut pula, sebuah crane yang ada di dek kapal serta dua sekoci berkapasitas masing-masing 50 orang dan sebuah perahu cepat juga siap sedia pada gilirannya. Seluruh sistem operasi di kapal dan di bawah laut dipantau dan dilacak oleh Integrated Navigation & Tracking System.

MV Mega Bakti - Malaysia

Kapal ini telah bertolak dari pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia di Kota Kinabalu pada Kamis pagi lalu. Dijadwalkan, kapal ini tiba di perairan Bali pada Minggu sore.

Kapal ini memiliki panjang 80 meter dan baru dioperasikan 2013 oleh Angkatan Laut Kerajaan Malaysia. Kapal ini multifungsi penyelamatan kapal selam, latihan intervensi penyelamatan, serta operasi dan instalasi di dasar laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MV Mega Bakti atau Bakti Jaya ini memiliki double lock decompression chamber (DDC) dan jaringan sistem pelacak berbasis GPS terapung yang cerdas, serta sebuah ROV dengan kabel. Kemampuan menyelam ROV sampai kedalaman 400 meter. ROV didesain untuk membantu menyingkirkan penghalang pada lubang penyelamatan diri kru kapal selam yang 'mogok' di dasar laut , mengambil foto dan video, serta mengirim pod berisi kebutuhan darurat untuk kru kapal selam yang terjebak.

Kapal penyelamat MV Mega Bakti milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM).[Twitter @RMN_Subs]

Mega Bakti menyediakan 12 pod yang tahan tekanan di bawah laut sampai 65 bar. Sedang jaringan GPS terapungnya digunakan untuk mendeteksi posisi kapal selam yang karam dengan jangkauan deteksi sampai 1.000 meter.

ROV juga bisa menginstal sistem ventilasi dan normalisasi tekanan di kapal selam yang dituju untuk memasok udara bersih dan menguras udara tercemar. Sistem ini telah digunakan Angkatan Laut Prancis dan dilakukan pada kedalaman sampai 250 meter.

Adapun DDC digunakan untuk merawat kru kapal selam dari decompression sickness (DCI). Mega Bakti memiliki 2 unit DDC yang mampu merawat 6 paseien di tiap unit.
Sistem telepon portabel bawah air juga digunakan untuk komunikasi dari dasar laut dengan Mega Bakti di permukaan. Mega Bakti memiliki pula dua perahu cepat untuk mendukung operasi penyelamatan.

Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV) - India

Kapal ini juga telah dibawa berlayar menuju Indonesia pada Kamis lalu dari pangkalan Angkatan Laut di Visakhapatnam. Tak ada perkiraan waktu sampainya di perairan Bali. Tapi, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh lewat akun resminya di media sosial Twitter, telah menginstruksikan Angkatan Udara India untuk lebih dulu mengukur kemungkinan operasi DSRV di lokasi.

Indian Navy Deep Submergence Rescue Vessel (DSRV). Indian Ministry of Defence Photo/usni.org

Sistem di DSRV terdiri dari, di antaranya, sebuah Submarine Rescue Vessel, sebuah ROV, dan Side Scan Sonar. Wahana ini juga dilengkapi Diver Decompression Chambers dan fasilitas medis hiperbarik untuk dekompresi kru kapal selam setelah berhasil diselamatkan dar dasar laut.

Sistem DSRV bisa dengan cepat dimobilisasi dari udara ataupun darat sehingga operasi penyelamatan kapal selam bisa dilakukan dari jarak yang jauh.

NAVAL-TECHNOLOGY |US NAVAL INSTITUTE | INDIANNAVY | SMH

Baca juga:
Ini Sebab Singapura Bergerak Cari Kapal Selam KRI Nanggala

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 jam lalu

Sejumlah paus pilot yang terdampar di Pantai Cheynes, Australia 25 Juli 2023. Courtesy of Allan Marsh/Cheynes Beach Caravan Park/via REUTERS
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

14 jam lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.


Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

16 jam lalu

Selain Marina Bay Sands dan Gardens By The Bay, ada lagi 5 destinasi wisata Singapura murah yang bisa Anda kunjungi. Berikut ini daftarnya. Foto: Canva
Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

18 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

18 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia dan Ketua Gerakan Tanah Air Mahathir Mohamad menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya untuk pemilihan umum negara itu di Alor Setar, Kedah, Malaysia, 19 November 2022. Malaysian Department of Information/Hafiz Itam/Handout via REUTERS
Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.