7 Dugaan di Seputar Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402
Reporter
Tempo.co
Editor
Iqbal Muhtarom
Minggu, 25 April 2021 16:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Selam KRI Nanggala-402 resmi dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak saat melaksanakan misi latihan penembakan torpedo di perairan utara Pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencari dan menemukan keberadaan KRI Nanggala-402. Segenap kekuatan dikerahkan untuk mencari kapal selam tertua yang dimiliki TNI itu.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menyebutkan ada 10 negara yang siap berpartisipasi untuk membantu upaya pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak, yakni Singapura, Malaysia, India, Australia, Korea Selatan, Turki, Rusia, Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman.
Sejumlah indikasi dan dugaan mengemuka soal posisi dan keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402. Indikasi dan dugaan itu berangkat dari sejumlah temuan di lapangan selama operasi pencarian. Berikut sejumlah dugaan dan indikasi soal keberadaan dan nasib KRI Nanggala-402.
- Diduga kerusakan tangki
TNI menemukan adanya tumpahan minyak di sekitar area Kapal Selam KRI Nanggala-402 tenggelam, yakni 95 kilometer di perairan utara Pulau Bali. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Julius Widjojono, menduga adanya kemungkinan tangki BBM retak. “Terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam. Kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI Nanggala-402,” tutur Julius.
- Tumpahan minyak sebagai sinyal posisi diragukan
Sementara itu, Mantan Kepala Kamar Mesin atau KKM KRI Nanggala-402, Laksda (purn) Frans Wuwung meragukan dugaan tumpahan minyak dikirim sebagai sinyal posisi. Frans mengatakan, para awak kapal selam tidak mungkin mengeluarkan bahan bakar solar karena kondisi kapal selam yang kedap udara.
- Satu titik magnet diduga dari KRI Nanggala-402 terdeteksi
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan KRI Rimau mendeteksi satu titik magnet yang diduga berasal dari KRI Nanggala di perairan utara Bali tersebut, pernyataan tersebut disampaikannya dalam konferensi pers pada pagi hari, Jumat, 23 April 2021 melalui siaran langsung dari Bali.“ Ada satu titik magnet yang kuat. Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang,” ucap Riad.
- Ditemukan benda-benda yang diduga berasal dari KRI Nanggala-402
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya memutuskan untuk meningkatkan status pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 dari fase submiss atau hilang menjadi fase subsink atau tenggelam. Hal tersebut berdasarkan hasil upaya pencarian ditemukannya benda-benda yang diduga dan diyakini berasal dari dalam kapal tersebut.
- Terjadi keretakan di peluncur torpedo
“Benda tersebut diyakini sebagai komponen atau bagian yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan terangkat keluar kapal, apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo,” ujar Yudo.
- Diduga berada di kedalaman 850 meter
Sementara itu, menurut Yudo, Kapal Selam KRI Nanggala-402 diduga berada di kedalaman 850 meter setelah dilakukan pendeteksian kedalaman laut lokasi karamnya kapal tersebut.
- Upaya evakuasi akan sangat sulit dilakukan
Yudo mengatakan pada kedalaman 850 meter tersebut upaya evakuasi akan sangat sulit dan riskan dilakukan. “Sangat riskan dan memiliki kesulitan yang tinggi untuk pengangkatan,” katanya. Meski demikian, Yudo menuturkan tim gabungan akan tetap berusaha sekuat tenaga untuk melakukan evakuasi.
- KRI Nanggala-402 resmi dinaikkan statusnya dari submiss menjadi subsunk
Dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Laksamana Yudo Mmargono menyebutkan dengan adanya bukti autentik yang diyakini milik Kapal Selam KRI Nanggala-402, TNI AL mengisyaratkan dari submiss menjadi subsink.
“Dengan adanya bukti otentik yang kini diyakini milik KRI Nanggala, sehingga pada saat ini kami isyaratkan dari submiss, kami tingkatkan menuju fase subsunk,” kata Yudo pada Sabtu, 24 April 2021.
Adapun benda-benda yang ditemukan pelorus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, pelumas periskop kapal selam, alas salat, tumpahan solar dan spons. Berdasarkan keterangan dari mantan Anak Buah Kapal atau ABK dan komunitas kapal selam, Yudo mengatakan benda tersebut diyakini milik KRI Nanggala-402.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan KRI Nanggala-402 pada Rabu Dini Hari 21 April 2021?