Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Nadiem, ITB Tetap Pilih Kuliah Hybrid
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 29 April 2021 10:15 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Wirahadikusumah memilih cara perkuliahan hibrida di masa pandemi 2021. Penerapannya dilakukan secara terbatas di beberapa program studi. Keputusan cara kuliah itu sebagai tanggapan terhadap kebijakan pembelajaran tatap muka oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek, Nadiem Makarim.
Perkuliahan hybrid diselenggarakan sebagai model percontohan sistem perkuliahan ITB yang beradaptasi dengan pandemi Covid-19. Perkuliahan ini hanya dirancang selama satu bulan dan diklaim telah dilaksanakan oleh sejumlah program studi magister di ITB Kampus Jatinangor, Sumedang, sejak Maret 2021.
Program studi yang dipilih untuk menjalankan model perkuliahan ini adalah Teknik Air Tanah dengan jumlah mahasiswa 5 orang, kemudian Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi dengan jumlah mahasiswa 13 orang. Lalu juga Teknik Metalurgi dengan jumlah mahasiswa 16 orang dan Arsitektur Lansekap dengan jumlah mahasiswa 8 orang.
Menurut M. Zaki Mubarok, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Penjaminan Mutu Program Studi Teknik Metalurgi ITB, pelaksanaan perkuliahan hibrida merupakan momen penting bagi ITB setelah satu tahun lebih menjalankan kuliah dalam jaringan. “Momen ini memberikan kesenangan karena diskusi secara langsung dapat kembali dilaksanakan,” katanya di laman ITB, Rabu 28 April 2021.
Dia menambahkan, "Mahasiswa yang tidak hadir di kelas pun ikut merasa senang karena suasana kelas yang sebenarnya kini lebih terasa."
Pelaksanaan kuliah silang antara daring dan tatap muka itu merupakan hasil kerja sama antara Sekolah Pasca Sarjana, Direktorat Pendidikan, Direktorat ITB Kampus Jatinangor, dan staf dari fakultas-fakultas yang terlibat. Diharapkan, pelaksanaan kuliah hybrid yang merupakan bentuk adaptasi kebiasaan baru ini dapat meningkatkan semangat untuk menjalankan perkuliahan ke depan.
Perkuliahan hibrida itu memfasilitasi tatap muka dosen dan mahasiswa di kelas dengan protokol kesehatan yang ketat. Wastafel, handsanitizer, masker, dan faceshield disediakan, sementara aturan jaga jarak diterapkan. Kampus juga ramai dengan media edukasi pencegahan penularan Covid-19 berupa poster dan spanduk.
Seluruh civitas academica yang hadir diharuskan dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi Covid-19. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui tes swab PCR hasil kerja sama ITB dengan Klinik Universitas Padjadjaran atau Unpad. Ada pun mahasiswa yang absen tetap mengikuti perkuliahan secara online melalui live broadcast dengan menampilkan suasana kelas yang sesungguhnya.
Baca juga:
Bukit Algoritma Gaet ITB dan Unpad Bikin Pusat Inovasi, tapi ...