Tim Arkeolog Gelar Ekspedisi Pencarian Bangkai Kapal Van der Wijck

Reporter

Tempo.co

Minggu, 2 Mei 2021 09:57 WIB

Kapal Van der Wijck

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya pencarian titik lokasi tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang diduga disekitar perairan Lamongan hampir menemukan titik terang.

Pencarian titik persis bangkai Kapal Van der Wijck ini dilaksanakan oleh BPCB Jawa Timur sejak 27 April hingga 5 Mei 2021 mendatang dalam program Survei Cagar Budaya Bawah Air di Kabupaten Lamongan.

Dalam survei ini, tim mengumpulkan berbagai informasi dari para penduduk dan nelayan setempat. Proses penyisiran titik lokasi tenggelamnya kapal yang kemudian menjadi judul novel Buya Hamka ini dilakukan dengan menggunakan sonar di beberapa titik

Seperti dikutip Tempo dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, Minggu 2 Mei 2021, dari hasil penyisiran, tim berhasil menemukan titik yang diduga lokasi karamnya kapal Van der Wijck yang berjarak 17 mil dari daratan. Berdasar data yang diperoleh, diketahui bahwa kapal memiliki panjang lebih dari 150 meter dan karam di kedalaman 28-38 meter.

Selama proses survei yang masih berlangsung, tim akan terus melakukan penyelaman dan pendokumentasian di bawah air untuk mengumpulkan data. Proses ini untuk memperoleh daya tang lengkap untuk mengidentifikasi apakah kapal karam tersebut benar merupakan kapal Van der Wijck.

Advertising
Advertising

Kegiatan survei ini dilaksanakan BPCB Jawa Timur bekerja sama dengan Pemkab Lamongan, dan melibatkan beberapa pihak yang terkait, seperti PB Possi, Polairut Polres Lamongan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, dan Rukun Nelayan Paciran Lamongan.

Kegiatan survei ini melibatkan 13 orang personil dari BPCB Jawa Timur, 5 orang personil dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, 2 orang Dive Master dari PB Possi, 1 orang dari Polairut Polres Lamongan, dan 6 orang dari nelayan setempat.

Peristiwa tenggelamnya Kapal Van der Wijck menjadi dikenal oleh masyarakat Indonesia karena novel yang ditulis oleh Buya Hamka yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” yang ditulis pada tahun 1939. Novel ini kemudian difikmkan pada 2013 dengan judul yang sama.

Novel ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di Minangkabau dan kisah perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian.

Karena itu, banyak yang mengira bahwa kisah tenggelamnya Kapal Ven der Wijck hanya fiksi semata. Namun sebenarnya, tenggelamnya Kapal Van der Wijck ini adalah peristiwa nyata yang memang benar-benar terjadi.

Peristiwa ini merupakan fakta sejarah. Bukti pertama adalah adanya monumen tugu peringatan sebagai ucapan terima kasih kepada para nelayan yang telah menolong para korban saat kapal van der wijck mengalami kecelakaan pada tanggal 19 oktober 1936. Tugu peringatan ini saat ini masih berdiri kokoh di halaman Kantor Perikanan Brondong, di Lamongan.

Kapal Van der Wijck merupakan kapal penumpang mewah yang dimiliki oleh Perusahaan Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) di Rotterdam pada tahun 1921 yang kemudian digunakan untuk melayani pelayaran di Indonesia.

Perusahaan KPM inilah kemudian menjadi cikal bakal perusahaan pelayaran Indonesia (PT Pelni). Nama Van der Wijck diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia, yaitu Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijck yang memerintah pada tahun 1893 hingga 1899.

Baca juga: Buya Hamka dan Penolakan Novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Berita terkait

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

11 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

37 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.

Baca Selengkapnya

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

40 hari lalu

Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

17 Januari 2024

6 Drakor Tentang Sendok Emas, Benda Ajaib dalam Kebudayaan Korea

Dalam drakor ini, sendok emas tak hanya menjadi objek materi, namun juga mengubah hidup para karakter utama, menjadi lebih penting.

Baca Selengkapnya

Tantangan Vino G. Bastian Berperan di Film Hamka & Siti Raham Vol. 2

9 Desember 2023

Tantangan Vino G. Bastian Berperan di Film Hamka & Siti Raham Vol. 2

Memerankan sosok Buya Hamka di masa tua, Vino G. Bastian mengungkap lika-liku mengenakan riasan prostetik dan mengatur kecepatan dialognya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

17 November 2023

Saat Mahasiswa Arkeologi Terlibat Penelitian Jejak Sejarah Kolonial di Pulau Onrust

Pulau Onrust adalah salah satu pulau bersejarah di kawasan Gugusan Kepulauan Seribu dan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

8 November 2023

Arkeolog Israel Turun Tangan untuk Menemukan Sisa Korban Serangan Hamas

Di sebuah lokasi, tim arkeologi Israel sedang memilah-milah abu dan puing-puing, berharap menemukan sisa-sisa manusia dan dapat mengidentifikasinya.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

28 Oktober 2023

Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi seperti dalam Al-Quran

Arkeolog Yordania, Rafiq Wafa Ad-Dujaniy temukan Gua Ashabul Kahfi di daerah Ar-Raheib di Yordania pada 1963.

Baca Selengkapnya