Operasi CIA Buru Osama bin Laden Picu Antivaksin di Pakistan

Reporter

Terjemahan

Rabu, 12 Mei 2021 22:08 WIB

Pada tanggal 11 Mei 2011, 79 operator gabungan Navy Seal dan CIA SAD menyerang sebuah komplek perumahan di Abbottabad, Pakistan. Pasukan ini memburu gembong teroris Osama bin Laden, drama penyerbuan berlangsung 40 menit. Pasukan ini berhasil menewaskan Osama dengan teknik tembakan double tap, menggunakan senapan HK 416. Navyseal.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kedok program vaksinasi CIA untuk melacak dan membunuh Osama bin Laden (Usamah bin Ladin) telah menyebabkan berkembangnya keraguan masyarakat di Pakistan terhadap setiap program vaksinasi. Gerakan antivaksin berkembang beberapa tahun setelah operasi rahasia CIA itu terungkap.

Pada 2011--Osama tewas pada Mei, dilaporkan kalau CIA berada di balik kampanye vaksinasi massal di Abbottabad, Pakistan. Merekrut seorang dokter lokal sebagai agen, mereka membagikan Vaksin Hepatitis B untuk bayi sembari mengumpulkan sampel DNA. CIA dilaporkan memiliki DNA pembanding yakni milik saudara perempuan Osama yang meninggal di Amerika Serikat setahun sebelumnya.

CIA berusaha mencari anak yang bisa membimbing mereka ke informasi lokasi persembunyian pendiri Al-Qaidah, kelompok terorisme yang berada di balik serangan terorisme 11 September 2001 tersebut. Serangan itu menewaskan hampir 3 ribu orang dan melukai 25 ribu lainnya.

Laporan kedok CIA itu kontan memicu kemarahan di Pakistan dan gerakan antivaksin oleh kelompok-kelompok Islam radikal. Monica Martinez-Bravo dari Centre for Monetary and Financial Studies di Madrid, Spanyol, dan Andreas Stegmann dari University of Warwick, Inggris, kemudian melakukan penelitian efek dari semua itu terhadap efektivitas program vaksinasi di Pakistan.

Mereka mengumpulkan data dari survei Pengukuran Standar Hidup dan Sosial Pakistan kepada 18.795 anak yang lahir antara Januari 2010 dan July 2012 di 115 distrik yang ada di Pakistan. Survei mencari tahu apakah anak-anak itu telah mendapatkan vaksin-vaksin diphtheri, pertussis dan tetanus (DPT); polio; dan cacar.

Advertising
Advertising

Keduanya lalu membandingkan hasil survei itu dengan sikap politik setiap distrik seperti yang tergambar melalui Pemilu Pakistan 2008--pemilu terbaru sebelum laporan adanya vaksinasi palsu oleh CIA muncul. Mereka menemukan tingkat vaksinasi DPT menurun 23 persen, polio menurun 28 persen, dan cacar menurun 39 persen di distrik-distrik dengan dukungan Islam radikal yang lebih kuat pascalaporan beredar.

“Para orang tua di distrik-distrik itu kemungkinan terpapar propaganda antivaksin yang dikampanyekan kelompok radikal," kata Martinez-Bravo dalam laporan penelitiannya itu yang dipublikasikan di Journal of the European Economic Association, Selasa 11 Mei 2021.

Kedua peneliti juga menemukan penurunan yang lebih besar tingkat vaksinasi di antara anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Rata-rata perbedaannya lebih dari tiga persen. "Ini diduga disebabkan rumor yang disebarkan Taliban Pakistan bahwa vaksin-vaksin dbuat untuk mensterilkan para perempuan muda muslim," kata Martinez.

Dia dan Stegmann juga meneliti apakah penurunan tingkat vaksinasi menyebabkan berkembangnya prevalensi penyakit di negara itu. Hasilnya, sejumlah distrik dengan pendukung Islam radikal yang kuat memiliki, rata-rata, jumlah kasus penyakit polio 1,66 lebih banyak daripada distrik yang lainnya.

Beruntungnya, data awal penelitian juga mengungkap kalau keraguan terhadap vaksin tak berumur panjang. "Efek ini kelihatannya memudar untuk anak-anak yang lahir dua tahun berselang dari kehebohan laporan vaksinasi oleh CIA," kata Martinez-Bravo.

Imran Rasul dari University College London, Inggris, menilai hasil studi tersebut memberi pelajaran penting untuk upaya saat ini memerangi Covid-19 di negara kaya maupun miskin. "Di mana keprihatinan terhadap misinformasi dan sentimen antivaksin masih relevan," katanya.

NEW SCIENTIST | GUARDIAN

Baca juga:
CIA Buka Dokumen Rahasia Proyek Gagal Drone Spionase Aqualine

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

22 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

1 hari lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya