Tolak Aplikasi, Google Didenda Rp 1,7 Triliun di Italia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 14 Mei 2021 21:34 WIB

Logo Google terlihat di kantor pusat perusahaan Eropa di Dublin, Irlandia, 27 Februari 2021. [REUTERS / Clodagh Kilcoyne]

TEMPO.CO, Roma - Otoritas Persaingan Usaha Italia (AGCM) menjatuhkan denda sekitar 102 juta euro (Rp 1,7 triliun) kepada Google atas penyalahgunaan posisi dominannya di pasar Italia, seperti disampaikan otoritas tersebut dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 13 Mei 2021.

Badan pengawas tersebut mengatakan Google melanggar Perjanjian Fungsi Uni Eropa, karena raksasa teknologi AS itu menolak mengizinkan sebuah aplikasi perusahaan Italia beroperasi dengan Android Auto, aplikasi milik Google yang dapat menampilkan fitur-fitur yang ada di sebuah perangkat Android pada sistem informasi dasbor dan head unit hiburan mobil.

Aplikasi JuicePass, aplikasi yang dikembangkan oleh Enel X Italia, cabang Enel X di negara tersebut, menyediakan sejumlah layanan untuk mengisi ulang daya kendaraan listrik, termasuk mencari dan memesan tempat di stasiun pengisian daya.

"Melalui sistem operasi Android dan toko aplikasi Google Play, Google memegang posisi dominan yang memungkinkannya mengontrol akses pengembang aplikasi ke pengguna akhir," jelas AGCM.

Mengungkapkan bahwa sekitar tiga perempat ponsel pintar di Italia saat ini menggunakan sistem Android, otoritas tersebut mengatakan Google "telah secara tidak adil membatasi kemungkinan pengguna akhir untuk memanfaatkan aplikasi Enel X Italia saat mengemudi dan mengisi ulang kendaraan listrik."

Advertising
Advertising

"Alhasil, Google mendukung aplikasi Google Maps-nya sendiri," papar otoritas itu.

Kebijakan terhadap aplikasi Enel X Italia ini berlangsung selama lebih dari dua tahun. Jika terus berlanjut, hal itu dapat secara permanen membahayakan peluang perusahaan untuk membangun basis pengguna yang kuat pada saat terjadi pertumbuhan signifikan dalam penjualan kendaraan listrik, menurut badan pengawas undang-undang antipakat (antitrust) itu.

"Selain itu, aplikasi JuicePass tidak dapat dimasukkan ke dalam daftar aplikasi yang digunakan oleh pengguna, yang menyebabkan semakin minimnya pilihan bagi konsumen dan menghambat kemajuan teknologi," tambah AGCM.

Otoritas tersebut juga menyatakan bahwa sikap Google mungkin akan berdampak lebih luas terhadap pengembangan mobilitas berbasis listrik dan jaringan infrastruktur untuk pengisian ulang daya kendaraan listrik.

Akibatnya, kemungkinan efek negatif dapat terjadi pada difusi kendaraan listrik, penggunaan energi bersih, dan transisi menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan, sebut lembaga itu.

Sementara itu, Google memberikan respons dengan mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan keputusan otoritas tersebut. "Kami akan mempelajari dokumennya dan meninjau opsi-opsi kami," ujar seorang juru bicara Google yang dikutip oleh kantor berita Ansa.

XINHUA | ANTARA

Baca:
Tank Boat Antasena Jalani Uji di Banyuwangi, Calon Tunggangan Marinir

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

1 hari lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

2 hari lalu

Cara Mudah Menghilangkan Notifikasi Google Chrome di HP dan Laptop

Notifikasi Google Chrome bisa mengganggu pengguna saat sedang asyik menggunakan HP atau Laptop. Ini cara menghilangkan notifikasi Chrome.

Baca Selengkapnya

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

2 hari lalu

Tips Bantu Mengatasi Ruang Penyimpanan Google yang Penuh

Langkah selanjutnya adalah menghapus data yang tidak lagi diperlukan atau relevan dengan mengakses https://drive.google.com/#quota.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

3 hari lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya