Kematian Diduga Karena Vaksin AstraZeneca, 2 Kasus Telah Dipastikan Penyebabnya

Reporter

Antara

Jumat, 21 Mei 2021 09:07 WIB

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak dua dari tiga kasus kematian yang sejauh ini dilaporkan terjadi usai vaksinasi Covid-19 AstraZeneca telah dipastikan tak terkait dengan suntikan vaksin itu. Tersisa satu yang saat ini masih dalam investigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari menerangkan tiga kejadian kematian itu dilaporkan dua di Jakarta dan satu di Ambon, Maluku. Satu yang masih dalam penelitian adalah yang di Jakarta, atas nama Trio Fauqi Virdaus (22), warga Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Sulit nyatakan ini terkait imunisasi, tapi juga sulit untuk menyatakan ini tidak terkait imunisasi karena AstraZeneca," kata Hindra dalam Rapat Dengar Pendapat Umum bersama Komisi IX DPR yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

Komnas KIPI, kata Hindra, telah mengajukan rekomendasi untuk dilakukan autopsi pada jenazah Trio untuk mengumpulkan data hubungan sebab-akibat AstraZeneca dengan peristiwa itu. Dalam keterangan sebelumnya, Hindra mengungkap kesulitan penelusuran karena tidak ada data medis Trio yang tersedia pascakeluhan yang dilaporkan usai vaksinasi.

Sedang dua kasus lainnya telah dipastikan kejadian kematiannya bukan karena vaksin AstraZeneca--jenis vaksin Covid-19 yang belakangan dikaitkan dengan kejadian langka pembekuan darah di otak yang mematikan. Satu di antaranya adalah seorang pria berusia 60 tahun yang berprofesi sebagai pengendara ojek daring di Jakarta.

Advertising
Advertising

Saat datang ke tempat pelayanan vaksinasi, kata Hindra, yang bersangkutan sempat diwawancara terkait potensi penyakit bawaan atau komorbid oleh petugas, namun tidak dilakukan pemeriksaan medis. Lalu besoknya dia ke puskesmas di Jakarta karena mengalami sesak napas, "Dan menyatakan sehari sebelum vaksinasi memang sudah sesak," kata Hindra.

Selanjutnya petugas puskesmas melakukan diagnosa hingga ditemukan radang paru berdasarkan laporan rontgen. Si pasien menolak ketika diminta jalani inkubasi. Saat semakin berat lagi dan mau dirujuk, tempatnya sudah penuh. Pasien tersebut pun dinyatakan meninggal empat hari kemudian. "Jadi bukan gara-gara vaksinnya, tapi karena memang radang paru sebelum vaksin," kata Hindra.

Satu kejadian kematian lagi yang juga dilaporkan terkait vaksin AstraZeneca terjadi di Ambon. Ini dialami seorang peserta vaksinasi berumur 45 tahun. Sehari setelah imunisasi, dia mengalami demam, batuk pilek yang berat. "Ternyata sudah terpapar positif Covid-19 sebelum vaksinasi dan mengalami gejala berat, lalu meninggal," ujarnya.

Baca juga:
Percobaan Ini Tunjukkan Bagaimana Vaksin AstraZeneca Bisa Gumpalkan Darah

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

6 jam lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

6 jam lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

2 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

5 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

9 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

9 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

12 hari lalu

Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.

Baca Selengkapnya