Drone Bawah Laut Hamas di Konflik Israel-Palestina, dari Mana Asalnya?

Reporter

Terjemahan

Selasa, 25 Mei 2021 17:19 WIB

Seorang tentara Israel berdiri di atas kapal angkatan lautnya saat berpatroli di Laut Mediterania di lepas pantai selatan Israel saat pertempuran Israel-Gaza berkecamuk, Rabu, 19 Mei 2021. Israel menembakkan artileri ke sasaran di Lebanon setelah empat roket diluncurkan ke Israel dari wilayah Lebanon beberapa hari sebelumnya. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Video yang dirilis militer Israel, IDF, pada Senin 17 Mei 2021, menunjukkan kemampuan pejuang Palestina menggunakan persenjataan drone bawah laut atau Unmanned Underwater Vehicle (UUV). Drone diduga dimuati bahan peledak hingga 30 kilogram dengan sasaran rig di atas ladang gas alam di wilayah laut Israel.

Dalam video itu, IDF menunjukkan kemampuannya mendeteksi drone tersebut dan menghancurkannya tak lama setelah drone berada di air. IDF menyebut UUV itu berukuran cukup besar dan diangkut di atas mobil menuju lokasi peluncurannya. Ukuran UUV itu diperhitungkan bisa memuat bahan peledak hingga sebanyak 50 kilogram.

UUV yang dihancurkan di perairan pantai di Gaza sebelah utara itu bukan satu-satunya yang dimiliki sayap militer Hamas. Kepala Staf Angkatan Laut Israel Mayor Jenderal Eli Sharvit mengakui kalau Hamas masih memiliki sejumlah senjata itu meski sebagian telah berhasil dihancurkan oleh pertahanan laut dan pantai Israel.

Pertanyaannya adalah, dari mana UUV itu berasal? Menurut pemberitaan media di Israel, UUV itu hasil modifikasi dari drone bawah laut komersial.

Seperti diketahui, UUV komersial diproduksi dan dijual di banyak negara. Kegunaannya adalah pemetaan bawah laut, termasuk jaringan pipa ataupun struktur dasar laut. UUV juga biasa digunakan saat survei kelautan, pemantauan lingkungan, dan misi peencarian dan penyelamatan.

Advertising
Advertising

Adapun UUV militer bisa untuk menanam ranjau di laut dalam, meluncurkan torpedo dan rudal, atau misi serangan bunuh diri. UUV Gaza dimaksudkan sebagai yang terakhir: senjata sekali pakai, meledak bersama muatannya.

Pemberitaan yang ada melaporkan UUV yang digunakan Hamas sepenuhnya robotik. Tapi itu sepertinya kurang tepat karena operator masih mengendalikannya dari pinggir pantai. Ini seperti yang ditunjukkan oleh video kedua IDF sepekan lalu yang menunjukkan sebuah mobil melaju meninggalkan lokasi peluncuran UUV pascaledakan.

Mobil dan orang di dalamnya akhirnya berakhir sama dengan UUV, dibom Israel karena dianggap ancaman.

Hamas diketahui telah membeli wahana nirawak, di udara maupun laut. Di antaranya adalah Drone Ababeel1, pertama digunakan di Gaza pada 2014. Drone ini adalah bikinan Mohamed Zouari, seorang perekayasa dirgantara dari Tunisia yang bekerja untuk sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Zouari mengerjakan dan menguji drone itu di Sfax, Tunisia, dan belakangan mengirimnya pula ke Iran. Sang insinyur ahli drone dan UUV ini kemudian ditemukan terbunuh di dalam mobil, di depan rumahnya di Sfax pada 15 Desember 2016. Saat itu usia Zouari 49 tahun.

Sejauh ini kemampuan drone dan UUV Hamas memang dikenal masih di tingkat generasi pertama yang membutuhkan operator dalam fungsinya. Tapi kemampuan itu diyakini bakal cepat berkembang. Salah satu alasannya adalah Iran--pemasok terbesar persenjataan Hamas--yang telah memiliki kapasitas untuk produksi UUV yang sepenuhnya robotik.

Gaza UCAV Drone buatan Iran. youtube.con

Satu contoh kemampuan rudal dan drone tempur bawah laut Iran adalah yang digunakannya ketika menyerang instalasi minyak Arab Saudi di Khurais dan Abqaiq pada September 2019. Rudal dan UUV diduga bekerja otonom dengan tingkat akurasi mencapai target yang juga meningkat.

Drone Bawah Laut, atau UUV Iran. hisutton.com

Iran juga tercatat pernah melakukan serangan diduga menggunakan UUV pada Mei 2019. Drone dengan peledak meluncur ke empat kapal tanker minyak di Pelabuhan Fujairah di Uni Emirat Arab. Menurut laporan yang ada, serangan menggunakan UUV yang disebut Azhdar atau Naga. Penampakannya mirip torpedo--panjang 8 meter--tapi melesat lebih lambat.

UUV Azhdar dianggap siluman dan baterai yang digunakan memberi drone ini kemampuan berenang hingga 24 jam sambil membawa 200 kilogram bahan peledak.

TIMES OF ISRAEL | HAARETZ | ASIA TIMES

Baca juga:
Hamas Versus Israel, Ribuan Roket Lawan Iron Dome

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

4 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

10 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

11 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

12 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

12 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya