Klaster Covid-19 Lagi di Sleman DIY, Tulari 52 Warga di Satu Desa

Jumat, 28 Mei 2021 17:14 WIB

Suasana di salah satu kampung Wirobrajan, Yogyakarta, pascakasus penularan Covid-19. Satu RT di kampung tak jauh dari Malioboro ini terpaksa di-lockdown sementara. (Dok. Kampung Tangguh Bencana Wirobrajan)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, usai libur Lebaran belum menunjukan tanda-tanda mereda. Sebaliknua, rentetan klaster penularan baru ditemukan di sejumlah titik dusun/desa berbeda.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menuturkan, setidaknya ada dua kasus penularan massal di wilayahnya yang jadi perhatian sepekan ini. Pertama, penularan yang terjadi di Padukuhan Ngaglik, Desa Caturharjo, yang menulari 55 orang di mana satu diantaranya meninggal.

“Lalu kedua, saat ini ditemukan juga penularan massal di Dusun Nglempong, Padukuhan Ngemplak II dan Degolan, Desa Umbulmartani, yang hingga Jumat ini sudah menulari 52 warga setempat,” kata Joko, Jumat 28 Mei 2021.

Dua wilayah itu kini sudah sama-sama melakukan lockdown mikro hasil kesepakatan Satgas Covid-19 kelurahan dan kecamatan termasuk puskesmas setempat. Joko mengatakan, dinas kesehatan tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan instruksi lockdown.

“Namun menurut kami langkah inisatif lockdown itu bagus karena juga sesuai saran dari satgas nasional untuk pemutusan rantai penularan,” katanya.

Advertising
Advertising

Sehari sebelumnya, pada Kamis, ratusan warga Dusun Nglempong Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, menjalani pemeriksaan Covid-19 secara massal. Pemeriksaan pascatemuan 12 warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Diduga kuat penularan berawal dari kegiatan silaturahmi saat Lebaran lalu. “Dari pemeriksaan massal kemarin, dari semula 12 kasus positif di Dusun Nglempong bertambah 35 orang, lalu dari Dusun Degolan dari semula satu bertambah empat kasus, itu masih satu desa,” katanya.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DIY Berty Murtiningsih mengatakan langkah lockdown mikro tergantung perkembangan kasus Covid-19 yang ada di lapangan. Begitupun untuk kategorisasi apakah kasus yang saat ini muncul merupakan bagian klaster aktivitas warga saat Lebaran lalu.

“Penyebutan suatu klaster bukan tergantung waktunya namun komunitas dan indeks kasusnya,” kata Berty menerangkan.

Untuk mengetahui apakah kasus Covid-19 yang kini merebak di DIY seperti Sleman itu bagian aktivitas libur Lebaran lalu, menurut Berty perlu penelusuran mendalam lagi. “Misalnya penulusuran kasus itu ternyata dari kejadian awal saat jamaah tarawih, apakah bisa dikatakan lebaran juga,” kata dia.

Baca juga:
Model Simulasi BMKG Sebut Potensi Tsunami 29 Meter di Jawa Timur

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

21 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya